"Mau disimpan karena masih terbatas, saya juga punya sebelumnya Rp75.000,- di rumah selalu disimpan," kata Distro, salah satu warga Tarakan yang menukar uang rupiah emisi baru.
Rata-rata warga ingin menukar uang baru emisi 2022 untuk disimpan atau sebagai koleksi sementara.
Namun untuk menukar uang tersebut, Distro hanya dibatasi untuk menukar Rp200.000,- mendapatkan semua rupiah emisi baru tahun 2022, mulai Rp100.000,-, Rp50.000,-, Rp20.000,-, Rp10.000,-, Rp5.000,-, Rp2.000,- dan Rp1.000,-.
Sementara itu, Yusuf yang juga menukar uang emisi baru 2022 untuk koleksi dan hendak memperkenalkan uang pecahan baru kepada keluarga.
"Belum tahu nanti dipakai belanja atau tidak, jadi saya mau memperkenalkan sama keluarga aja bentuk uang yang baru seperti apa," kata Yusuf.
Dia mengatakan hanya menukar Rp200.000,- dan sebelumnya telah mendaftar melalui aplikasi.
"Sudah daftar kemarin di kirim teman link (aplikasi) tidak susah (menukar) tadi dapat Rp100.000,-, Rp50.000,-, Rp20.000,-, Rp10.000,-, Rp5.000,-, Rp2.000,- dan Rp1.000,-," katanya.
Sementara itu, Andrian dari unit pengelolaan KPwBI Provinsi Kaltara mengatakan penukaran uang rupiah ini merupakan program kas keliling untuk mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat.
Rencana kas keliling akan dilaksanakan selama satu minggu, agar masyarakat benar - benar paham dan mengetahui uang emisi tahun 2022. "Kita optimalkan satu minggu ini, setiap hari Senin sampai dengan Jumat," kata Andrian.
Dia mengatakan penukaran uang emisi baru cukup mudah dengan hanya mengisi pendaftaran melalui internet.
"Kita siapkan kuota 100 sehari, ada dua paket penukaran uang emisi baru 2022 dengan paket satu Rp200.000,- dan paket kedua maksimal lima paket," katanya.
Bagi masyarakat yang ingin menukar uang baru pertama harus mendaftar di aplikasi pintar lalu datang ke layanan kas keliling atau datang langsung ke bank - bank yang ada di Tarakan.
"Kita punya program cinta, bangga dan paham rupiah, masih sangat antusias sekali meski kita berada di perbatasan di ujung utara Indonesia kita berharap masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai, bangga dan paham rupiah," katanya.
Baca juga: Inflasi di Kaltara turun sebesar 0,47 persen