Kondisi perekonomian Kaltara menguat

id APBN, Kaltara, Penerimaan Negara, Kanwil DJPb Kaltara, Kemenkeu

Kondisi perekonomian Kaltara menguat

Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Kaltara, Sakop. (Muh. Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Kondisi perekonomian Kalimantan Utara menguat, terlihat dari pendapatan Negara di Kaltara Januari hingga April 2023 meningkat Rp214,63 miliar atau 25,99% ketimbang periode yang sama 2022.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Kaltara, Sakop di Tanjung Selor, Senin menjelaskan bahwa berdasarkan data penerimaan tersebut semakin menguatkan fakta kondisi perekonomian di 2023 lebih baik dari 2022.

Kenaikan penerimaan masing-masing perpajakan sebesar Rp177,51 miliar dan penerimaan bukan pajak sebesar Rp37,12 miliar.

Sakop mengatakan bahwa pendapatan Negara tersebut merupakan akumulasi pendapatan terhitung Januari sampai 30 April 2023.

Secara persentase kenaikan penerimaan perpajakan dalam negeri paling besar terjadi pada Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang naik 123,75 persen, sedangkan secara nominal kenaikan terbesar pada (Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp161,55 miliar.

"Kenaikan penerimaan PBB disebabkan adanya pembayaran ketetapan PBB 2021 di 2023," katanya.

Penerimaan PPh didominasi oleh penerimaan PPh Pasal 21 dengan total penerimaan sebesar Rp253,43 miliar, diikuti PPh Pasal 25/29 badan sebesar Rp238,50 miliar dan PPN sebesar Rp236,29 miliar.

Dari sisi penerimaan bea dan cukai dapat diinformasikan bahwa terjadi pergeseran kontribusi penerimaan Bea Masuk periode 2023 dibanding 2022.

Jika pada 2022 bea masuk mendominasi penerimaan Pajak Perdagangan Internasional dengan penerimaan sebesar Rp6,47 miliar, maka pada 2023 kontribusinya hanya sebesar Rp1,19 miliar.Pada 2023 ini, bea keluar/pungutan ekspor mendominasi penerimaan perdagangan internasional dengan total penerimaan Rp5,19 miliar.

Dari sisi penerimaan bukan pajak, jenis PNBP lainnya masih mendominasi PNBP baik di 2022 maupun 2023.Di 2023 pendapatan jasa pelabuhan memberikan kontribusi terbesar dengan penerimaan sebesar Rp23,41miliar, diikuti pendapatan biaya pendidikan Rp17,38 miliar dan pendapatan Jasa Bandar Udara sebesar Rp6,34 miliar yang dihasilkan satu-satunya oleh BLU UPT Bandara Juwata Tarakan dengan penerimaan sebesar Rp10,18 miliar.

Dari sisi belanja, terjadi kenaikan yang signifikan atas belanja negara 2023 dibandingkan 2022 lalu. Total belanja negara telah mencapai Rp3.888,08 miliar (31,78%), mengalami kenaikan secara nominal sebesar Rp1.001,89 miliar (34,71%).

“Kenaikan belanja negara ini ditopang oleh kenaikan belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah dan dana desa,” tutur Sakop.

Belanja Pemerintah Pusat terealisasi sebesar Rp1.103,72 miliar (Rp1,1 triliun)atau 29,30 persen dari pagu. Total realisasi belanja Pemerintah Pusat 2023 mengalami kenaikan sebesar Rp320,21 miliar (40,87 persen).