Tanjung Selor (ANTARA) -
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Kaltara diminta menjadi pelopor mitigasi bencana kebakaran yang melanda pemukiman warga, yang akhir-akhir marak terjadi di sejumlah daerah di Kaltara.
"Pendidikan kebencanaan harus digalakkan oleh teman-teman BPBD dan Diskominfo agar musibah dan jumlah korban dapat dicegah atau diminimalkan," kata Asisten I Setprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan di Tanjung Selor, Senin.
Asisten I yang membidangi Pemerintahan mengatakan ASN harus mengedukasi masyarakat dimulai dengan memberi contoh dan disiplin yang baik.
Ia juga meminta instansi terkait Pemprov melakukan penataan permukiman masyarakat yang cenderung kumuh karena rentan terjadi kebakaran yang menimbulkan kerugian materil yang cukup besar.
"Ini tantangan kita bahwa masih banyak daerah kumuh dan perlu ditata, tentu butuh waktu dan butuh anggaran," ujar dia.
BPBD Provinsi Kaltara mencatat, pada 2022 terjadi sebanyak 53 kali kebakaran bangunan atau menyumbang 17 persen dari total kejadian bencana di Kaltara.
Rincinya, tujuh kali kebakaran bangunan di Kota Tarakan, 19 kali di Kabupaten Bulungan, delapan kali Kabupaten Malinau, enam kali di Kabupaten Tana Tidung, dan 13 kali di Kabupaten Nunukan.
Baru-baru ini, pada 29 Juni 2023 kebakaran terjadi di Kota Tarakan menghanguskan 50 rumah warga dan menyebabkan 423 jiwa sementara tinggal di posko pengungsian.
Kemudian Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI mencatat kebakaran juga terjadi pada 14 Juni 2023 di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Pada 7 Juni 2023, kebakaran menghanguskan tujuh rumah di Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan.
Pada 23 Mei 2023, kebakaran terjadi Jalan Meranti Kabupaten Bulungan menyebabkan dua rumah kontrakan serta satu sekolah dasar terbakar.
Selanjutnya pada 7 Mei 2023, bencana kebakaran juga melanda Pasar Pagi Kabupaten Nunukan menghanguskan 13 kios dan dua gudang pedagang.
Di hari yang sama, 7 Mei 2023, kebakaran melanda pabrik es batu di Jalan Pangeran Aji Iskandar, Kota Tarakan.
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes juga mencatat bencana kebakaran di Sebatik Utara, Kabupaten pada 27 April 2023 disebabkan korsleting listrik.
Adapun BPBD Kaltara mencatat 32 kali bencana kebakaran bangunan terjadi sepanjang Januari hingga Juni 2023. Atau 22 persen kejadian dari jumlah total bencana alam maupun bukan alam yang terjadi di Kaltara sepanjang 2023 ini.
Rinciannya, sembilan kali kejadian kebakaran bangunan di Kota Tarakan, delapan kali di Kabupaten Bulungan, 11 kali di Kabupaten Nunukan, tiga kali di Kabupaten Malinau, dan satu kali di Kabupaten Tana Tidung.