Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mendorong produk fesyen dan kriya hasil industri kecil menengah (IKM) dalam negeri bisa lebih berdaya saing global.
Upaya peningkatan kapasitas daya saing tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan diskusi yang mengusung tema Fesyen dan Kriya Indonesia Mendunia yang merupakan rangkaian Perayaan HUT Ke-44 Dekranas di Kota Surakarta, Jawa Tengah, 15-18 Mei 2024.
"Produk fesyen dan kriya kita merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi, dan melalui kegiatan Bincang Dekranas diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para perajin dalam menonjolkan keunikan produknya, sehingga dapat bersaing di pasar global,” kata Wakil Ketua Harian I Dekranas sekaligus Ketua Pelaksana HUT Ke-44Dekranas Loemongga Agus Gumiwang dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, diskusi tersebut mengulas tren industri kerajinan dan fesyen terkini, terutama dalam berbagai aspek manajemen seperti pemasaran, produksi, keuangan, serta kemampuan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
Lebih lanjut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan pelaku usaha, termasuk sektor IKM harus terus berinovasi, dan berani mengambil risiko selama menjalankan usahanya agar lebih sejahtera.
"Dalam mengembangkan dan meraih kesuksesan berusaha, diperlukan tekad dan kemampuan berbisnis yang kuat. Melalui gelar wicara ini, kami berharap para pelaku usaha dapat menemukan inspirasi melalui tips dan trik yang dibagikan serta belajar dari pengalaman para narasumber agar bisa mengikuti langkah untuk menembus pasar dunia,” kata Reni.
Senada dengan Kemenperin dan Dekranas, Founder dan Creative Conceptor Tulola Jewelry Happy Salma yang menjadi salah satu narasumber dalam diskusi tersebut menyampaikan, kolaborasi bisnis menjadi hal yang penting karena bisa memberikan inspirasi atau pandangan baru mengenai keunikan produk yang dijual, sehingga bisa terus berinovasi.
“Namun hati-hati dalam mengambil inspirasi, jangan sampai menjiplak secara persis ide milik orang lain, maka dalam mengatasi hal tersebut perlu memperbanyak referensi dalam berinovasi,” ujarnya.
Baca juga: Hj Mufidah Jusuf Kalla Lakukan Kunjungan Kerja ke Kaltara
Baca juga: Persiapan Kunker Ketua Dekranas, Hari Ini Tim dari Pusat ke Tarakan