Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan bahwa pariwisata di Indonesia diarahkan menuju pariwisata regeneratif agar tercipta pengelolaan berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
"Green tourism (pariwisata hijau) saja tidak cukup, kita arahkan menuju pariwisata regeneratif sehingga tidak saja berwisata yang meminimalkan penggunaan karbon, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan serta generasi mendatang," kata Sandiaga dalam acara kampanye "100% Murni, 100% Petualangan Indonesia” yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu.
Sandiaga menjelaskan, pariwisata regeneratif merupakan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang memiliki fokus pada pemulihan dan regenerasi lingkungan serta masyarakat lokal.
Adapun tujuan utamanya adalah menjadikan sebuah destinasi wisata yang lebih baik daripada kondisi awalnya.
Menurut dia, hal ini dilakukan dengan melibatkan kegiatan-kegiatan nyata memperbaiki lingkungan yang melibatkan partisipasi wisatawan misalnya menanam mangrove, restorasi terumbu karang, hingga aksi nyata pengurangan sampah plastik.
Dengan demikian, diharapkan langkah ini dapat memberi inspirasi bagi para wisatawan untuk bertindak secara nyata untuk berkontribusi memulihkan alam.
Ia mengatakan, pariwisata regeneratif dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif pariwisata yakni kerusakan lingkungan serta perubahan iklim.
"Industri pariwisata Indonesia memasuki era baru. Terbukti dari Travel and Tourism Index yang dikeluarkan World Economic Forum menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia saat ini menuju 20 besar dunia," ujarnya.
Sandiaga juga memberikan apresiasi kepada pihak swasta dalam mendukung program Wonderful Indonesia yang diinisiasi oleh Kemenparekraf, di mana salah satu misinya adalah menjaga kebersihan lingkungan dari seluruh destinasi pariwisata di Indonesia.
Ia berharap, seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi untuk memajukan industri pariwisata sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan berdampak ekonomi bagi masyarakat lokal.
"Masalah sampah masih menjadi masalah dari pariwisata kita, namun dengan kampanye dan kolaborasi maka masalah sampah akan teratasi dan memberi dampak positif bagi pariwisata hijau,” katanya.