Menanti Asa dari Energi Sumur Minyak Pamusian

id Pertamina EP Tarakan, Sumur Minyak Pamusian Oleh Redaksi

Menanti Asa dari Energi Sumur Minyak Pamusian

Kawasan tajak atau pengeboran sumur minyak Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 di Kelurahan Kampung Satu Skip Tarakan, Kalimantan Utara. (ANTARA/Susylo Asmalyah)

Tarakan (ANTARA) - Pertamina Maju Tarakan Sejahtera, Pertamina Maju Tarakan Sejahtera, Pertamina Maju Tarakan Sejahtera demikian sorak – sorai dan tepuk tangan para Perwira Pertamina EP Tarakan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tarakan, tokoh masyarakat dan warga Kampung Satu Skip, Tarakan pada Kamis (15/8).

Mereka semua bersemangat mengeluarkan kata – kata afirmasi sebagai harapan akan mendapatkan sumber energi baru dari sumur minyak baru milik Pertamina yang mulai melakukan tajak atau pengeboran sumur minyak Pamusian.

“Pertamina EP Tarakan Field kembali melakukan tajak dua sumur di kawasan Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2,” kata Field Manager Pertamina EP Tarakan Cahyo Tri Mulyanto.

Kawasan pengeboran minyak tersebut di Kelurahan Kampung Satu Skip yang dekat dengan kawasan pemukiman penduduk di atas lahan 10 hektare. Di kawasan tersebut pada 2023 sudah dilakukan pengeboran empat sumur minyak.

Pertamina EP Tarakan pada 2024 rencana melakukan pengeboran untuk enam sumur, dimana ada dua sumur minyak di kawasan Kampung Satu Skip, Juata ada dua sumur minyak dan Sembakung, Kabupaten Tana Tidung ada tiga sumur minyak.

Saat melakukan peresmian tanda dimulainya pengeboran sumur minyak di Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2, Cahyo didampingi oleh Penjabat Wali Kota Tarakan Bustan beserta Forkopimda dan tokoh masyarakat.

Dengan diiringi lantunan shalawat dan rebana para santri laki – laki dari Pondok Pesantren Insan Mandiri dari Tarakan. Dengan harapan hasil pengeboran dari sumur minyak tersebut hasil memuaskan untuk negara serta kesejahteraan masyarakat Tarakan pada khususnya.

Sebelumnya, dilakukan doa untuk keselamatan dan kelancaran pengeboran sumur minyak. Serta pemberian bantuan sosial untuk anak – anak panti asuhan di Tarakan serta bansos untuk warga sekitar pengeboran sumur minyak Pamusian.

Kawasan pengeboran sumur minyak terlihat menggunakan peralatan yang handal dengan menggunakan teknologi tinggi. “Safety menjadi prioritas utama kita, kalau kita melakukan pengeboran resiko sangat tinggi,” kata Cahyo.

Dijelaskannya untuk pengeboran untuk satu sumur di Pamusian dari 8 juta dolar AS sampai 10 juta dolar AS, totalnya 16 juta dolar As atau ekuivalen dengan Rp120 miliar. Dengan target satu sumur minyak 250 barel perhari dan kedalamannya 1.500 meter.

Pengeboran sumur minyak ini resikonya sangat tinggi kegiatan mengangkat material besar dan berat, kemudian melakukan pengeboran di bawah dengan tekanan sangat tinggi.

Hal ini menyebabkan biaya operasional mahal karena mengutamakan aspek keselamatan. Kemudian memastikan peralatan beroperasi dengan baik dengan teknologi tinggi yang handal.

Sehingga saat melakukan operasional mematuhi peraturan – peraturan dan perlindungan terhadap lingkungan sekitar. Serta tidak ada pencemaran dan kegiatan yang berbahaya dan tidak ada kecelakaan kerja.

Dalam melaksanakan pengeboran sumur minyak di Pamusian pihak Pertamina EP Tarakan menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 60 persen. Tenaga kerja yang diserap dominasi tenaga kerja lokal kecuali menggunakan teknologi diambil dari luar daerah.Tenaga kerja lokal lebih diprioritaskan terutama yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kaltara. Pekerja seluruh Pertamina 50 organik dan tenaga pendukung 300 orang.

Mereka yang bekerja di kawasan operasional sumur menggunakan pakaian, sepatu dan helm pengaman. Dimana sumur pengeboran minyak di sekitarnya terlihat banyak peralatan berat dengan resiko tinggi. Di sini Pertamina terus mendorong penerapan Health, Safety, Security, Environmental (HSSE) di lingkungan perusahaan.

Saat ini produksi minyak Pertamina EP Tarakan dari 100 sumur minyak menghasilkan 1.600 barel perhari, bila ada tambahan satu sumur minyak di Pamusian dengan produksi 250 barel perhari.

Untuk potensi gas juga ada namun belum dijual, terdapat pengeboran 1.500 meter harapannya untuk konsumsi PLN di Tarakan untuk masyarakat.

Pelibatan masyarakat lokal

Saat peresmian pengeboran sumur minyak Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2, Penjabat Wali Kota Tarakan Bustan sangat bersyukur, karena pengeboran ini memberikan dampak yang positif bagi Kota Tarakan baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Pertama saya wajib bersyukur dulu ini rezeki dari Allah kita hari ini melakukan acara syukuran yang dilakukan oleh PT. Pertamina dengan melakukan tajak dua sumur. Ini punya dampak sangat positif bagi kota Tarakan baik dampak langsung maupun dampak tidak langsung,” kata Bustan.

Secara langsung tentu berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini PAD Kota Tarakan sebesar Rp187 miliar yang didominasi dari sektor minyak dan gas (migas).
Dia juga memberikan arahan kepada pihak Pertamina EP Tarakan. Dengan biaya operasional atau cost Rp120 miliar persumur maka untuk dua sumur, untuk operasional sebesar Rp240 miliar.

Diharapkan adanya pelibatan masyarakat secara langsung, terutama untuk vendor - vendor para penyedia jasa agar mengutamakan dari kota Tarakan atau dari Kaltara.

“Ketika spesifikasi tidak sesuai silahkan menggunakan vendor luar, namun ketika vendor lokal sesuai verifikasi (untuk operasional), maka wajib menggunakan vendor lokal,” kata Bustan.

Kedua tentu saja perhatikan keselamatan dan keamanan dalam menjalankan operasional. Pj Wali Kota mengatakan dengan biaya Rp120 miliar untuk satu sumur, tentu operasional sudah standar internasional, karena diharapkan tidak ada bencana atau musibah karena pengeboran minyak tersebut.

Selain itu, adanya pelibatan masyarakat di daerah operasional di ring satu, ring dua dan ring tiga untuk masyarakat Tarakan. Ada dampak positif secara langsung yang didapat dari kalangan rumah tangga sampai umum.

“Saya yakin dan percaya ini (pengeboran sumur minyak) aman. CSR meningkat, bila produksinya meningkat , CSR yang harus disalurkan dan didistribusikan oleh pihak Pertamina ke semua sektor pendidikan, kesehatan, pembinaan UMKM ketenagakerjaan dan wajib dilaksanakan oleh Pertamina,” kata Bustan.

Dengan adanya tajak sumur minyak Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 merupakan bagian dari upaya strategis Pertamina untuk mempertahankan serta meningkatkan produksi migas.

Kegiatan pengeboran ini merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya di wilayah Tarakan.

Kemudian sejalan dengan itu koordinasi yang erat dengan TNI dan Polri. Dan untuk camat dan lurah untuk mendukung operasi ini apabila ada gangguan, agar memberi pemahaman kepada masyarakat sesuai tugas.

“Kepada RT penentu dan masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan yang positif. Saya yakin 2025 dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pemkot Tarakan, sehingga dapat memberikan hasil dan optimal. CSR agar tepat sasaran dan tenaga kerja lokal,” katanya.

Tujuan strategis program Corporate Social Responsibility (CSR) atau dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina adalah meningkatkan reputasi dan kredibilitas Pertamina melalui kegiatan TJSL yang terintegrasi dengan strategi bisnis.

Harapan baru dan keberkahan

Terkait pengeboran sumur minyak di daerah Pamusian Direktur Politeknik Bisnis Kaltara, Tarakan Dr. Ana Sriekaningsih, SE, S.Th, MM mengatakan dengan adanya pengeboran sumur minyak baru di kawasan Pamusian itu sangat berdampak positif pada masyarakat di Tarakan khususnya dan Kaltara pada umumnya.

“Karena hal tersebut menyumbang banyak keuntungan untuk Pemkot Tarakan. Dengan adanya pengeboran minyak tersebut dibutuhkan SDM dan juga infrastruktur,” kata Ana.

Adanya infrastruktur membuka peluang bisnis bagi vendor – vendor lokal untuk dapat menyediakan alat - alat tertentu untuk kebutuhan operasional di pengeboran sumur minyak Pamusian.

Sedangkan untuk SDM lokal diharapkan dapat diserap untuk bekerjasama dalam operasional proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Tarakan. Kemudian Pemkot Tarakan juga mendapatkan PAD yang akan kembali ke masyarakat.

Kehadiran pengeboran di Kelurahan Kampung Satu Skip juga disambut positif oleh warga setempat, termasuk masyarakat di RT 06 Kelurahan Kampung Satu Skip. Warga RT 06, Supardi mengungkapkan rasa syukur atas dimulainya pengeboran ini di 2024.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pertamina atas kegiatan yang dilakukan ini. Semoga pengeboran berjalan lancar dan membawa berkah bagi warga. Kami juga berharap masyarakat sekitar bisa dilibatkan lebih banyak dalam operasional, terutama dalam lapangan kerja,” kata Supardi.

Ia menambahkan bahwa program bantuan sosial dan CSR Pertamina sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. “Terima kasih atas bantuan sosial yang telah diberikan. Harapan kami, program-program CSR dapat terus berlanjut dan semakin berdampak bagi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di sini,” ujarnya.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Kembali Turunkan Harga Pertamax Series
Baca juga: Pertamina NRE Dukung Green Pesantren di IKN