Tarakan (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan mendukung ketahanan pangan dengan program pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan budidaya tanaman hidroponik jenis sawi pokcoy.
"Beragam kegiatan pembinaan di bidang agribisnis sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto yakni perihal memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan," kata Kepala Lapas Kelas lIA Tarakan Sutarno di Tarakan, Sabtu.
Kegiatan panen sayuran jenis sawi pokcoy organik hasil budidaya tanaman hidroponik yang merupakan bagian dari kegiatan pembinaan kemandirian WBP di bidang Agribisnis, bertempat di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (S.A.E).
Kegiatan panen dilaksanakan oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Andhika Abrian, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) bimbingan kerja dan pengelola hasil kerja, Adipta Yudha Wardana dan staff bersama WBP sebagai tamping SAE.
Sutarno menerangkan bahwasa panen sayuran dengan metode hidroponik ini merupakan bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian bagi narapidana.
Adanya kegiatan budidaya tanaman hidroponik ini merupakan bagian dari langkah kami dalam mengimplementasikan tugas fungsi pembinaan bagi WBP di bidang kemandirian dan keterampilan.
Dalam hal ini kegiatan S.A.E yang merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan serta Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
"Kegiatan budidaya sepenuhnya dilakukan oleh para WBP yang tergabung dalam program Asimilasi Kerja Luar dengan pengawasan petugas," kata Sutarno.
Tujuan utama dari program Asimilasi S.A.E ini adalah bagian dari Reintegrasi Narapidana ke tengah-tengah masyarakat. Dimana masyarakat dapat melihat secara langsung seluruh proses pembinaan yang berlangsung di luar tembok Lapas.
"Hasil daripada produk sayuran ini kami pasarkan langsung secara konvensional ke masyarakat umum hingga dengan kemitraan," katanya.
Diharapkan budidaya hidroponik dapat secara berkelanjutan berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan keluaran berupa peningkatan kualitas dan kuantitas ketahanan pangan, keterampilan bagi WBP, premi dari hasil penjualan produk hingga penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) fungsional.
Baca juga: Petugas Pengamanan Gabungan Razia di Lapas Tarakan
Baca juga: Lapas Tarakan dan Pertamina Rencana Kerjasama Pembinaan Kemandirian Napi
Berita Terkait
Pjs Gubernur Kaltara Hadiri RDP Kesiapan Pilkada Serentak
Kamis, 21 November 2024 8:03
Kaltara Siap Jadi Penyangga Strategis IKN
Kamis, 21 November 2024 7:46
Pjs Gubernur Kaltara Kunjungi IKN Untuk Perkuat Sinergi dan Kerja Sama
Kamis, 21 November 2024 7:34
Dorong Masyarakat Tana Tidung Berpartisipasi Dalam Pilkada Serentak 2024
Kamis, 21 November 2024 7:27
Dorong Masyarakat Tana Tidung Berpartisipasi Dalam Pilkada Serentak 2024
Selasa, 19 November 2024 19:58
Dies Natalis ke 11 GMKI Tarakan, Perkuat Tali Silaturahmi Mahasiswa Kristen
Senin, 18 November 2024 17:14
Komunitas Bhayangkara Runners Polda Kaltara Mengikuti Lomba Beach Run 5Km
Senin, 18 November 2024 7:40
Tari Tungal Lingkuda Suku Tidung Dinobatkan Sebagai Warisan Takbenda Indonesia
Senin, 18 November 2024 7:14