Malaysia Strategis Bagi Perekonomian Kaltara

id ,

Malaysia Strategis Bagi Perekonomian Kaltara

Data ekspor didominasi ke Malaysia (Datiz)

Tarakan (Antara News Kaltara) - Malaysia menjadi strategis bagi perekonomian Kalimantan Utara karena negara itu masih mendominasi tujuan ekspor provinsi termuda di Indonesia tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie di Tarakan, Rabu.
"Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Utara Desember 2016 berupa barang non migas mencapai 76,61 juta Dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 12,22 persen dibanding ekspor November 2016, dan didominasi ke Malaysia," katanya saat membuka Musrembang (Musyawaran Perencanaan Pembangunan) Kaltara 2017.
Mengapa Malaysia jadi strategis tampaknya bisa dipahami karena Kaltara berbatasan langsung baik udara, darat dan laut dengan Malaysia bagian Timur, yakni Sabah dan Serawak.
Data BPS Kaltara menunjukan bahwa bila dibandingkan periode Desember 2015 ekspor non migas mengalami penurunan sebesar 11,08 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor non migas Provinsi Kalimantan Utara Januari-Desember 2016 mencapai 817,02 juta Dolar AS atau turun 96,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Seluruh ekspor Provinsi Kalimantan Utara berupa barang non migas.
Dalam acara yang dihadiri oleh Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Irianto Lambrie menyampaikan beberapa strategi khusus dalam mengejar pembangunan akibat berbagai ketertinggalan provinsi termuda itu atau ke-34 lahir sekitar tiga tahun silam.
Irianto menjelaskan bahwa strategi utama adalah membenahi dan membangun berbagai infrastruktur baik pada sektor transportasi darat, udara dan laut/sungai.
"Kita bersyukur, program dan strategi Kaltara ini didukung penuh oleh pusat, misalnya, dari data berikut terlihat betapa besar dukungan pusat, termasuk dukungan Menteri PPN/Ketua Bappenas," kata Irianto memperlihatkan data slide.
Data untuk infrastruktur pada 2014 Rp82 miliar, pada 2015 Rp234 miliar, pada 2016 Rp259 miliar dan pada 2017 meloncat jauh menjadi Rp1,369 triliun.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalimantan Utara juga menyampaikan berbagai keberhasilan provinsi termuda itu, yakni mampu berprestasi melampaui beberapa "saudaranya" (provinsi lain), misalnya keberhasilan meraih laporan keuangan WTP (wajar tanpa pengecualian) untuk daerah otonomi baru selama dua tahun berturut-turut sehingga dicatat oleh MURI.
Menanggapi itu, Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas mengatakan bahwa langkah Kaltara sudah tepat mengingat mengejar pertumbuhan nasional, maka program investasi serta pembangunan dan pembenahan infrastruktur jadi sangat strategis.
"Pemerataan pembangunan bisa tercapai jika pertumbuhan ekonomi tinggi dibarengi dengan ketersediaan infrastruktur, jika tanpa infrastrtktur yang merata di seluruh Indonesia, maka pertumbuhan ekonomi sulit kita distribusikan," ujarnya.