Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendorong desa-desa yang memiliki potensi pemanfaatan pewarna alami agar menjadikannya sebagai bahan baku utama pembuatan kain tradisional Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT Samsul Widodo, pemanfaatan pewarna alami untuk kain tradisional dapat melestarikan kearifan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
“Sebenarnya sebelum kita mengenal warna sintetis, nenek moyang kita itu mempunyai kearifan lokal, yaitu pewarnaan alam. Kami sangat berharap dengan adanya pengembangan menjadi pasta dari pewarnaan alam, sehingga itu bisa menjadi bahan baku untuk pengembangan kain-kain tradisional, baik itu batik, tenun, ataupun wujud yang lain,” kata Samsul Widodo saat membuka Sosialisasi Peluang Usaha Pasta Perwanaan Alami Tenun/Batik dalam Mendukung Pelestarian Warna Alami Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Berikutnya, dia mengajak pemerintah daerah, komunitas perajin, dan pelaku industri kreatif untuk bersama-sama menindaklanjuti program ini agar pewarna alami dapat menjadi identitas sekaligus kekuatan ekonomi perdesaan.
Diketahui, pewarna alami merupakan zat pewarna yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau mineral yang digunakan sejak lama untuk mewarnai kain secara ramah lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) Myra Widiono menyampaikan pemanfaatan pewarna alami memiliki sejumlah keunggulan.
Di antaranya adalah dapat membuka sektor usaha baru, memperkuat aspek budaya, ramah lingkungan dan ramah kesehatan, serta berkelanjutan karena Indonesia memiliki sumber daya alam pewarna alami yang kaya.
Sebelumnya, Samsul Widodo telah mengajak desa untuk benar-benar memanfaatkan beragam program pemerintah yang saat ini mengalir ke perdesaan guna mendorong ekonomi lokal dan mempercepat pembangunan.
"Harapannya adalah nanti itu bisa kita manfaatkan semuanya dan ke depan bisa mempercepat pembangunan desa," kata dia.
Ia lalu menyampaikan program-program pemerintah yang dapat dimaksimalkan implementasinya oleh desa demi mempercepat pembangunan dan meningkatkan perekonomian di antaranya adalah program ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis, dan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
"Begitu besar juga untuk kegiatan, untuk pendidikan, kesehatan, Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, ini juga ada di setiap desa dan kelurahan, jadi ini bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Baca juga: BNI dorong UMKM busana berkreasi dengan tujuh kain tradisional
Baca juga: Mana paling baik, masker kain atau bedah saat berolahraga?