Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Kabut asap kian lebat di Kalimantan
Utara sehingga sudah mengganggu aktifitas perhubungan udara, sehingga
penerbangan di Bandara Tarakan dan Bulungan sempat dibatalkan, termasuk
di Bandara Berau, Kalimantan Timur yang bertetangga dekar dengan
Kaltara. Dilaporkan di Tanjung Selor, Kamis, sejumlah
penumpang pesawat tujuan Berau dari berbagai daerah memadati Pelabuhan
Udara Juwata Tarakan akibat ditutupnya Bandara Kalimarau Berau akibat
diselimuti kabut asap yang membahayakan penerbangan sehingga penerbangan
dialihkan ke wilayah terdekat, yakni Kaltara.
Para
penumpang tujuan Berau yang diturunkan di Bandara Tarakan itu akhirnya
menggunakan perahu cepat (speedboat) Tarakan-Tanjung Selor dan
selanjutnya dari Ibu Kota Kalimantan Utara itu menggunakan transportasi
darat (carter mobil sewaan) ke Berau yang jaraknya sekitar tiga jam
perjalanan.
Bandara Kalimarau benar-benar tertutup kabut
asap karena posisi berada cukup jauh dari laut. Sedangkan Bandara
Tarakan meskipun juga sempat tertutup kabut asap namun karena letaknya
ditepi pantai maka kondisi tersebut tertolong dengan angin kencang yang
mampu menghembus kabut asap.
Sedangkan dampak kabut asap
juga mulai terasa bagi jalur transportasi laut meskipun tidak terlalu
parah ketimbang pada jalur udara.
"Kadang-kadang memang
kabut asap begitu pekat terutama pagi dan sore hari tapi saat siang,
ketika angin berhembus kencang, cuaca cukup baik untuk pelayaran," kata
Ardian, salah satu motoris kapal bermotor milik Pemprov Kaltim.
Misalnya,
seperti kemarin, kata dia, saat sore hari Pulau Tarakan sempat tidak
terlihat akibat kabut asap saat berlayar dari muara Sungai Kayan menuju
Pulau Tarakan.
"Tapi siang harinya, kondisi di lautan tidak separah pagi dan sore," ujarnya.
Pihak
Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Utara memperkirakan kondisi cuaca itu
akibat kabut asap kiriman dari pembakaran lahan dan hutan di daerah
lain, misalnya, kemarin titik api (hot spot) terbanyak di wilayah Berau,
Kalimantan Timur.