Tarakan (Antara News Kaltara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara) berharap adanya persamaan persepsi tentangpemahaman resiko bencana. Ini dikatakan oleh Kepala BPBD Kaltara, Hariyantopeserta workshop survei kapasitas dan verifikasi Kabupaten/Kota dan PenyusunanKajian Resiko Bencana Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Hotel TarakanPlaza, kemarin (21/9).
Hariyantomengatakan, tujuan kegiatan itu untuk mengenalkan dan memberikan informasiterkait penyusunan kajian resiko bencana di Kaltara. Hal lainnya ialah untukmenilai kondisi kapasitas daerah baik itu pada tingkat Provinsi maupunKabupaten/Kota.
“Secara umum,setiap daerah memilik resiko bencana, sehingga workshop ini akan memberikanpenjelasan yang gamblang mengenai pemetaan daerah rawan bencana,†kataHariyanto.
Menurutnya,pemetaan tersebut harus di lakukan menyeluruh. Sehingga jika potensi bencanasudah berhasil di petakan, maka hal itu akan memudahkan aparatur khususnya BPBDKaltara dalam meningkatkan kesiagaan di daerah yang rawan terkena bencana.
“Misalnya,potensi banjir. Pemetaannya tidak hanya di hulu sungai saja. Kajian ini harusdilakukan secara bertahap,†ungkap Hariyanto, seraya mengatakan meski sejauhini pemetaan hanya dilakukan secara parsial.
Selain memberikaninformasi, kata Hariyanto, ialah penyamaan persepsi tentang pemahaman resikobencana melalui pembahasan dan nilai kajian kapasitas daerah. Ini di dasarkanpada Peraturan Kepala (Perka) BNPP No 3 Tahun 2012 Tentang Panduan PenilaianKapasitas Daerah Dalam Penanggulangan Bencana.
“Ini pentingdilakukan sebagai dasar, untuk mengurangi dampak yang timbul oleh bencanasekaligus pengenalan dan adaptasi terhadap alam,†tambah Hariyanto.
Untuk itu,Hariyanto berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman tentang metodekajian penanggulangan resiko bencana daerah. Khususnya dalam pemetaan bahayadaerah yang telah di verifikasi.
“Lebih penting lagi adalahkomitmen kesepakatan jadwal pelaksanaan kajian resiko bencana,†tuntasnya.