Tanjung Selor (Antara Newas Kaltara) – Peringatan HariLingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni menjadi peringatan penting bagiKaltara. Acara yang digelar sederhana oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltaraini dihadiri oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pada Jumat, (3/6) lalu di halamanKantor Gubernur. Dalam arahannya, Gubernurmengajak seluruh masyarakat Kaltara untuk senantiasamenjaga lingkungan.
Tidak perlu dimulai dengan tindakan besar, namun hendaknya dimulaidari hal kecil. “Momen ini menjadi momen evaluasi diri. Sudahkah kita melakukantindakan nyata melestarikan lingkungan? Kalau belum, mari kita mulai daritindakan kecil,†kata Irianto dalam sambutannya. Tindakan kecil menurut Gubernur adalah tindakanyang tidak ambisius, boleh ditarget namun harus realistis.
Dalam momen peringatan tersebut hadir Bupati Bulungan Sudjati,petinggi perusahaan-perusahaan yang ada di Bulungan, kepala sekolah dan paraguru, kepala SKPD dan beberapa staf di lingkup Pemprov Kaltara. Dikatakan Gubernur, penting bagimasyarakat untuk memahami apa saja yang termasuk lingkungan hidup.
“Banyak yangberpikir bahwa lingkungan hidup hanya pohon, lalu rame-rame mananam pohon,†sebutnya. Iatidak ingin masyarakat Kaltara keliru memahami lingkungan hidup apalagi hanyamemahami sebatas pohon untuk melestarikan lingkungan hidup. Dijelaskan bahwapohon adalah bagian/unsur kecil dari lingkungan hidup.
“Lingkungan hidupitu mencakup manusia, di situ juga ada satwa atau hewan, tumbuh-tumbuhan yangdi dalamnya termasuk pohon,†lanjutnya.
Tidak hanya itu, lingkungan hidup juga mencakup udara, air dantanah. Seluruhnya merupakan hal yang harus dilestarikan. Mengapa selama inipemerintah lebih fokus pada penanaman pohon? Gubernur menjelaskan, pohon atau tanaman lainmerupakan penghasil sumber makanan bagi makhluk hidup termasuk satwa/hewan.
Di sinilah pembahasan pelestarian lingkungan harus banyak dipahami.Untuk melestarikan tanaman diperlukan air untuk pertumbuhannya. Gubernur memintamasyarakat memahami pelestarian lingkungan hidup secara komprehensif. “Selain pohon,sumber kehidupan lain adalah air, udara, sinar matahari, dll. Untuk itu jangansampai semuanya tercemar akibat kita sendiri,†tegas Irianto.
Diimbuhkan, di berbagai media baik cetak maupun televisi seringterdengar kabar pencemaran air, udara, bahkan penebangan dan pembakaran pohondi hutan. Kaltara diminta bersyukur karena kondisi Kaltara masih alami danbelum banyak dirusak oleh tangan manusia. Irianto mengajak agar hal ini terusdijaga.
Selain itu, Gubernur juga mengajak untuk menghemat energi listrik. Hal ini relevan dengankondisi yang ada di Kaltara. Tindakan nyata yang harus dilakukan adalah dengantidak melakukan pemborosan yang berlebihan. Irianto bahkan menginstruksikanseluruh SKPD untuk tidak menyalakan lampu di siang hari.
“Boros energi listriksalah satu bentuk ketidakpedulian terhadap lingkungan. Lampu di siang harijangan dinyalakan, kecuali ruangan tersebut gelap dan memang ada penghuninya,†kata Irianto.
“Dan untukmasyarakat, gunakan listrik dengan bijak, berhematlah menggunakan energilistrik,†tegas Irianto.