Nunukan (Antara News Kaltara) -Pembangunan infrastrukturmerupakan salah satu prioritas pembangunan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara),diantaranya pengembangan Bandar Udara (Bandara) Nunukan. Saat ini pengembanganbandara masih terus dilakukan, salah satunya dengan upaya perpanjangan landasanpacu (runway) Bandara Nunukan.
Berkaitan dengan perpanjangan runway tersebut, Gubernur Kaltara Dr H IriantoLambrie, melakukan peninjauan lokasi perpanjangan runway Bandara Nunukan,didampingi oleh Kepala Bandara Nunukan Nurul Anwar dan Kepala Bandara Juwata TarakanSamsul Bandry, Selasa (9/8).
Panjang runway saat ini 1.100 meter, dan diperpanjang ke arah DesaSedadap menjadi 1.600 meter. Namun, untuk perpanjangan landasan pacu yang mencapai 1.600 meter,masih ada sekitar 50 hektare lahan lagi yang harus segera diurug.
Saat ini, masih ada pembebasan lahan termasuk ganti rugi terhadapwarga di sekitar lokasi bandara dan ini menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Nunukan sesuai dengan aturan perundangan.
Gubernur menyatakan, landasan pacu Bandara Nunukan sudah harusdiperpanjang agar kapasitas dan daya angkut bertambah serta mampu di daratioleh pesawat yang lebih besar.
Namun, untuk mampu disinggahi pesawat berbadan besar maka harusdilakukan penambahan runway hingga mencapai 2.000 meter lebih. Sementara, saatini target 2017 bandara tersebut baru memiliki panjang runway 1.600 meter danlebar 30 meter.
“Target 2017 runway 1.600 meter selesai, pesawat ATR bisa mendaratdisini. 2018 targetnya panjang runway 1800 meter,†sebutnya.
Sebelumnya, ia menyatakan, kondisi Bandara Nunukan diakui sangatjauh dari standar internasional, keharusan bandara harus aman dan mengantongisertifikat keamanan seakan masih jauh. Keberadaan pemukiman warga yang menjorokdi landasan pacu termasuk kebun warga yang ada di dalam area bandara membuatkualitas bandara disorot tajam.
Belum lagikeberadaan pepohonan yang menjulur tinggi sangat mengganggu proses landing ataupendaratan pesawat. Termasuk juga kondisi terminal Bandara Nunukan yangdiharapkan terjaga kebersihan dan terlihat baik.
“Kita perlu membangun image yang bagus bagi siapapun yang datang kedaerah kita. Mulai dari penampilan fisik maupun keramahtamahan di sini,â€katanya.
Pihak Bandara Nunukan telah mengupayakan pembebasan lahan, terdapat10 rumah warga di kawasan bandara dan meminta peran Pemkab Nunukan agarmendukung upaya tersebut. Untuk itu, Gubernur Irianto menghimbau kepada BupatiNunukan untuk segera menyurati ke Gubernur Kaltara.
“Saya minta kepada Bupati Nunukan, untuk membuat surat pernyataandikirim ke gubernur, untuk kemudian dilanjutkan ke Kementrian Perhubungan,â€katanya.
Sementara itu, Kepala Bandara Nunukan Nurul Anwar mengatakan,pihaknya sudah mempersiapkan segala kemungkinan termasuk berkas-berkas pentingyang menunjukkan luas lahan milik bandara yang konon sudah sejak 1976 telahdikantongi, meski dalam prosesnya keberadaan 1 rumah yang mengawali sengketalahan menjadi masalah berkepanjangan yang akhirnya telah selesai pada 2014lalu.
Total luasan lahan bandara Nunukan sebagaimana dijelaskan oleh Anwarsekitar 16 hektar ditambah pembebasan lahan oleh Pemerintah Daerah yang kinidigunakan sebagai terminal bandara dan areal kantor yang tak disebutkannyasecara rinci.
Untuk rencana pembebasan lahan, pihaknya telah melalui semuaprosedur, mulai dari surat pemberitahuan dengan tembusan Bupati Nunukan, Camat,kades, sampai ketua RT, Anwar juga mengatakan telah berbicara kepada parapemilik rumah terkait penggusuran yang segera dilakukan.
“Kami menunggu Pemda Nunukan untuk membebaskan lahan danbangunannya. Saya juga sudah hubungi Dandim dan Kapolres, mengantisipasikemungkinan yang tidak diinginkan,†ujarnya.