TanjungSelor (Antara News Kaltara) – Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambriemengatakan peran keamanan informasi dalam rangka mendukung kelancaranpembangunan di daerah dinilai sangat penting. Dirinya mendukung Lembaga SandiNegara yang akan melakukan perkuatan keamanan informasi di Kaltara. Sebabpengaruh informasi sangat besar dan menentukan bagi upaya memperkuat danmelanjutkan pembangunan.
Iriantomencontohkan kondisi dewasa ini, masyarakat seolah dipermainkan simpang siurnyainformasi yang begitu cepat dan banyak. Terutama dari media sosial, sepertiadanya isu makar dan lain-lain.
“Inilahperlu adanya keamanan khusus, termasuk alat yang kita pergunakan, karena adadokumen dan data-data penting yang sifatnya rahasia dan perlu dijaga,†ucapIrianto saat menjadi pembicara bersama Deputi Bidang Pembinaan dan PengendalianPersandian Lembaga Sandi Negara Brigjen TNI M Sofwat Nasution di GedungSerbaguna, Selasa (29/11).
Iriantomenceritakan pengalamannya selama bertugas di Kalimantan Timur, yang jugapernah bekerjasama dengan Lembaga Persandian Negara dengan baik. Dirinyaberharap ini juga dilanjutkan di Kaltara. Irianto mengimbau agar ada alatkhusus yang digunakan di ruangan jabatan tertentu, misalnya ruang gubernur. Halini untuk menghindari aksi penyadapan oleh oknum-oknum tertentu yang hendakmelakukan kejahatan terhadap pemerintah.
Sementaraitu Deputi Bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian Lembaga Sandi NegaraBrigjen TNI M Sofwat Nasution mengatakan Kaltara merupakan provinsi termuda danmerupakan provinsi terluar, sekaligus provinsi yang berbatasan langsung dengannegara lain memiliki potensi yang cukup rawan di bidang informasi.
Stabilitasdan kelangsungan pembangunan seharusnya terlaksana dengan baik salah satunyadalam pengelolaan informasi yang tepat dan akurat. Sehingga pengambilan danpelaksanaan kebijakan pembangunan sesuai yang direncanakan.
“Perlukami informasikan Lembaga Sandi Negara sudah menetapkan tempat/tanah, tepatnyadi Nunukan untuk sandi negara. Di sana akan ada upaya memonitorgelombang-gelombang yang berkeliaran di perbatasan,†jelas Sofwat.
Menurutnyadi perbatasan tidak menutup kemungkinan ada niat jahat dari negara asing yangperlu diantisipasi se dini mungkin. Meski ancaman ini tidak hanya dari negaraasing namun di negeri sendiri juga memungkinkan ancaman ini terjadi.
“Yangsudah kita bangun contohnya di Batam, perbatasan Indonesia dengan Singapura.Dan di Kaltara ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam,kemudian ada juga dibangun di Pulau Irian yang berbatasan dengan Papua Nuginiserta di Manado dengan Filipina, kemudian Aceh dengan negara-negara diutaranya,†ulas Sofwat
Tidakhanya itu, di Denpasar Bali juga dibangun kantor yang sama karena untuk mencarigelombang-gelombang dari negara sebelah yakni Timor Leste. Seluruhnya kinidalam proses pembangunan, kecuali di Batam pembangunan telah selesai 100persen.
“Nah,untuk di Nunukan saya izin Bapak Gubernur, karena sore ini (kemarin) kami akanlangsung menuju Nunukan untuk mengecek langsung lokasi,†lanjut Sofwat.