Jakarta (AntaraNews Kaltara) - Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie berharap trayek tol lautyang dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan Sembilan BahanPokok (Sembako) di sejumlah daerah Indonesia segera terlaksana. Sebab, Nunukandan Pulau Sebatik dipastikan masuk dalam program tol laut dan masuk dalamtrayek delapan.
“Saya berharapitu (tol laut) segera terlaksana di tahun ini (2017),†ujar Irianto, saatmemberi paparan pada Rapat Koordinasi Badan Nasional Pengelola Perbatasan(BNPP) di Hotel Borobudur, beberapa waktu lalu.
Iriantomenjelaskan, informasi terakhir yang diperoleh pelaksanaan tol laut dipastikanakan segera berjalan. Saat ini sedang dalam proses pembenahan administrasidimana informasinya proses pelelangan telah dilaksanakan. Informasi terakhir disebutkanrencana pelaksanaannya dilakukan mulai akhir Januari ini.
Iriantomenyebutkan, di Kabupaten Nunukan ada dua pelabuhan yang bakal disinggahi tollaut, yakni Pelabuhan Sei Nyamuk, Sebatik dan Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.Tol laut ini bergerak dari Surabaya. Diharapkan pemerintah juga bisa menambahjalur tol laut dari arah Makassar dengan membawa komoditi lain yang diperlukanwarga. Selain itu tol laut juga diharapkan bisa mengangkut komoditi unggulanasal Kaltara ke wilayah lain.
“Kalau Sebatik danNunukan di wilayah Kaltara masuk dalam trayek delapan,†jelas Gubernur.
Tol laut inimemang difokuskan mengangkut sembako dari wilayah Jawa ke Kabupaten Nunukanyang berbatasan langsung dengan Malaysia dan diharapkan mampu mengurangiketergantungan sembako negeri jiran. Serta, mengurangi margin harga di wilayahPulau Jawa dan Nunukan yang tergolong cukup jauh.
“Selama iniwarga Nunukan masih bergantung dengan Sembako milik negeri Malaysia,â€kataIrianto.
Sebagai negarakepulauan, tol laut akan menjadi salah satu andalan masyarakat di daerah-daerahterpencil. Meskipun mempunyai komoditas yang berpotensi, namun karena tak adakapal yang melayari banyak potensi daerah-daerah tersebut yang tidak muncul kepermukaan. Tol laut bakal memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi barusebagai sebuah multiplier effect.
Kapal ro-ro(roll on roll off) yang melayani trayek tetap pelayaran PelabuhanPanjang-Tanjung Perak Surabaya itu, akan beroperasi setiap tiga hari satu kali.“Ini untuk mengurangi beban jalan raya, bahwa biaya logistik harus turun, salahsatunya kalau diterjemahkan bisnis multi moda. Yakni menggunakan darat, laut,udara, dan kereta api,†kata Irianto.
Gagasan tol lautadalah upaya untuk mewujudkan Nawacita pertama yakni memperkuat jati dirisebagai negara maritim dan Nawacita ketiga, yaitu membangun Indonesia daripinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negarakesatuan. Selain itu tol laut juga menjadi penegasan, bahwa negara memang benarhadir ke seluruh daerah lewat kapal-kapal yang menyambangi di wilayah tersebut.
“Aktivitaspedagang kecil pun menjadi lebih mudah dengan adanya kapal-kapal perintis yangtelah beroperasi. Selain lebih cepat dalam penyeberangan, harga tiket jugalebih murah, sehingga para pedagang dapat lebih meningkatkan laba penjualandari dampak tersebut,â€ujarnya.