Mendag RI Dorong Perdagangan Lintas Batas di Kaltara--Tambah Toko Perbatasan di 2018

id ,

Mendag RI Dorong Perdagangan Lintas Batas di Kaltara--Tambah Toko Perbatasan di 2018

BAHAS PERDAGANGAN PERBATASAN : Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie melakukan pertemuan dengan Mendag RI Enggarsito Lukita di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (22/3). (dok humas)

Jakarta(Antara News Kaltara) – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Enggartiasto Lukitamemberikan lampu hijau untuk kemudahan perdagangan lintas batas antaraKalimantan Utara (Kaltara) dengan daerah tetangga di Negara Malaysia. Demikian disampaikanMendag saat bertemu dengan Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie di kantornya,Rabu (22/3).

Gubernurmengatakan, ada beberapa hal penting yang dibahas bersama Mendag RI. Diantaranya mengenai perdagangan lintas batas antara kedua daerah berbatasan. “Sayasudah ungkapkan mengenai kondisi perdagangan di perbatasan, serta bagaimanaperdagangan lintas batas. Beliau sangat merespons, dan akan menindaklanjutinyadengan segera. Hal itu dibuktikan Menteri Enggar yang akan bertemu denganMenteri Perdagangan Malaysia dalam forum internasional di Jepang,” kata Iriantousai bertemu Mendag RI.

Takhanya itu, lanjut Irianto, bentuk keseriusan lainnya yang dibuktikan Mendag RI ialahlangsung menugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri ke Kaltaradan sekaligus ikut mendampingi gubernur bertemu dengan Ketua Menteri Sabah(Malaysia) pada 6 April nanti.

“NantiDirjen akan menghadiri Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) Kaltara,setelah itu akan bersama saya ke Sabah ketemu dengan Ketua Menteri Sabah. Salahsatunya membicarakan perjanjian perdagangan lintas batas yang sudah ada sejak1978 untuk direvisi,” ujarnya.

Harapannya,nanti akan terjalin kerja sama perdagangan antara kedua wilayah (Sabah,Malaysia dan Kaltara, Indonesia) yang saling menguntungkan. Tentunya dengandukungan dari pemerintah pusat. “Jadi nanti perdagangan antara kedua wilayahini tidak lagi sulit, tidak ada lagi perdagangan ilegal. Semua akan diaturregulasinya sehingga menjadi legal,” ungkap Irianto.

Selainmembicarakan perdagangan lintas batas, Mendag RI juga menyampaikan, pihaknyaberkomitmen penuh pada 2018 untuk membantu pembangunan Toko Indonesia diperbatasan. Di mana fokus pendiriannya di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.“2017 melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita bangun TokoIndonesia di Krayan (Kabupaten Nunukan). Nah tahun depan dengan alokasianggaran sepenuhnya dari pusat, akan dibangun lagi Toko Indonesia diperbatasan. Rencananya di Sebatik,” ungkapnya.

Selainfokus di Sebatik, Kemendag RI juga akan mem-backupToko Indonesia di perbatasan lainnya. Termasuk yang sudah dibangun PemerintahProvinsi (Pemprov) Kaltara tahun ini di Krayan.

Halyang tak kalah penting lainnya, lanjut Irianto, Mendag RI akanmengkoordinasikan dengan Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Ekonomi) untukmendorong Sebatik sebagai Daerah Otorita. Rencananya pada 2018 akan dimulai, tentunyadengan melakukan kajian. “Nantinya akan ada satu areal yang menjadi daerahbebas perdagangan, yang dibuka secara legal, seperti di Batam (KepulauanRiau),” ujarnya. Hal ini termasuk yang diusulkan gubernur saat Rapat Terbatas (Ratas)dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Untukmempersiapkan rencana itu, pemerintah daerah segera mempersiapkan lahan danfasilitas pendukungnya. “Yang terpenting sikap masyarakatnya, karena ini perluadanya dukungan masyarakat juga,” kata gubernur. Pembangunan fisik, termasukpenganggaran, akan ditanggung pemerintah pusat mulai 2018.