Malinau (Antara News Kaltara) – Tak hanya di sektor sumber energiyang kini terus dipromosikan untuk mendatangkan investor, Gubernur KalimantanUtara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie juga mendorong investasi di sektorperkebunan. Di bagian hilirisasi atau industry, gubernur mendukung perusahaanperkebunan kelapa sawit di Kaltara membangun pabrik. Salah satunya pabrikpengolahan buah sawit menjadi CPO (crude palm oil).
Demikiandisampaikan Irianto saat meninjau pabrik pengolahan buah sawit milik PT BukitBorneo Sejahtera (BBS) di Malinau, Senin (3/4). Gubernur meninjau pabrik,setelah sebelumnya menyaksikan penandatanganan kerja sama atau MoU antara BankKaltim-tara dengan PT. PBB terkait program petani kemitraan, kemudianmenyerahkan secara simbolis MoU kredit antara Bank Kaltim-tara dengan KoperasiBinaan.
“Sayasangat mendukung berdirinya pabrik ini. Dan memang sudah semestinya setiapperusahaan perkebunan sawit, terutama yang tekah memiliki kebun inti yangluasannya mencukupi sepantasnya membanagun pabrik. Saat ini juga sudah banyakperusahaan-perusahaan besar di Kaltara yang sudah membangun pabrik. Di Nunukansudah banyak. Begitu juga di Bulungan, dan sekarang di Malinau,†ujar Iriantoyang didampingi bupati Malinau Yansen TP, sekretaris provinsi, Badrun danbeberapa pejabat Pemperov Kaltara.
Iriantomengatakan, banyak pihak yang kadang kurang memahami dan langsungmenjustice atau menganggap jika kebunkelapa sawit itu merusak lingkungan. “Padahal kelapa sawit itu jugamenghasilkan O2. Memang kelapa sawit ini banyak menyerap air. Tapi kan bisadiimbangi. Apalagi dengan curah hujan yang tinggi di wilayah Kaltara ini,â€jelasnya.
Disampaikan,perkebunan kelapa sawit memiliki masa depan yang baik. Irianto mencontohkanNegara tetangga, Malaysia. Dari kelapa sawit sebagai andalan utamanya, Malaysiabisa maju. Pembangunannya pun pesat. “Dari kelapa sawit dapat menghasilkanberbagai macam produk. Tak hanya minyak goreng. Tapi juga bisa mengasilkanmargarin, sabun, kosmetik dan lain-lainnya,†imbuh Irianto.
Berkaitandengan pembangunan pabrik, gubernur menekankan agar pihak pengelola dalam halini perusahaan tetap mengutamakan aspek lingkungan. Utamanya dalam pengelolaanlimbah. Jangan sampai mencemari lingkungan.
“Bahkandengan teknologi, kini pabrik sawit juga bisa mengembangkan pembangkit listrik.Makanya saya sarankan, kalau membangun pabrik di dekat pemukiman warga. Agarlistrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik bio gas dapat dimanfaatkan.Selama ini yang ada, pabrik jauh dari pemukiman. Jadi saat mau mengalirilistrik butuh jaringan lagi, sehingga perlu biaya lagi yang besar,†ungkapIrianto.
“Dan yangpaling penting, tetap menjaga kelestarian lingkungannya. Jangan sampailimbahnya, menimbulkan dampak yang negatif. Tapi saya lihat tadi, pengelolaanlimbahnya sangat bagus,†imbuhnya.