Gubernur Puji Respon Cepat Kemendikbud--Pembangunan LPMP Kaltara akan Dilaporkan ke Presiden

id ,

Gubernur Puji Respon Cepat Kemendikbud--Pembangunan LPMP Kaltara akan Dilaporkan ke Presiden

RESPON POSITIF : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menghadiri pertemuan dengan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kemdikbud, Hamid Muhammad, Senin (17/4). (dok humas)

Jakarta (AntaraNews Kaltara) – Direktur JenderalPendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan danKebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad menerima kedatangan rombongan PemerintahProvinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) yang dipimpin Gubernur Kaltara, DrH Irianto Lambrie di ruang pertemuan Direktorat Jenderal (Ditjen) DikdasmenKemendikbud, Jakarta, Senin (17/4).

Kedatangan ini, dalam rangka memaparkan kondisi terkini rencanapembangunan gedung kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltara diTanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Tak ayal, dalam rombongan itu turut hadirBupati Bulungan H Sudjati dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Kaltara Sigit Muryono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang, Kawasan Perumahan dan Pemukiman (PUPR-Perkim) Kaltara Suheriyatna, danlainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasi positif atasrespon dan reaksi cepat Kemendikbud, khususnya Ditjen Dikdasmen yang telahmenyokong penuh percepatan pembangunan gedung kantor LPMP Kaltara. “Kaltarasebagai provinsi baru, sudah sepatutnya memiliki LPMP. Dan, informasi yang sayaterima dari Disdikbud, izin prinsip kelembagaannya sudah terbit, tinggalpembangunan dan lainnya,” kata Gubernur.

Izin prinsip kelembagaan LPMP Kaltara itu, diterbitkan KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) melaluipersetujuan Menteri PAN-RB Nomor 3712/M.PANRB/II/2016 tanggal 15 November 2016.Diperkuat lagi dengan Peraturan Mendikbud Nomor 6 Tahun 2017 tentang PerubahanAtas Peraturan Mendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata KerjaLPMP, serta regulasi lain yang mendukung dan masih dalam proses yakni,Perubahan Atas Peraturan Mendikbud Nomor 51 Tahun 2016 tentang Rincian TugasUnit Kerja di Lingkungan LPMP Sulawesi Barat, Papua Barat, Kepulauan Riau danKalimantan Utara.

Gubernur mengakui, untuk merealisasikan pembangunan ini, sinergitasantara Pemprov Kaltara dengan Kemendikbud sangat dibutuhkan. Sebab, setelahpeletakan batu pertama pada November 2016, sedianya pembangunan LPMP Kaltarasudah berjalan tahun ini. “Penyediaan lahan untuk LPMP Kaltara sudah pada tahappemecahan sertifikat. Setelah sertifikat dipecah, selanjutnya akan dihibahkanke Kemendikbud,” urai Gubernur. Rencananya, untuk pembangunan LPMP Kaltara ini,lahan yang disiapkan tersebut sekitar 4 hektare (Ha). Lahan itu adalah asetPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan yang telah diserahkan ke Pemprov Kaltara.

Persoalan lain yang direspon Gubernur, adalah persoalan anggaran.Disini, Gubernur menyebutkan pihaknya siap mendukung Kemendikbud untukmemperjuangkan pengucuran anggaran pembangunan LPMP Kaltara dari KementerianKeuangan (Kemenkeu). Ini berkaitan dengan pernyataan pihak Ditjen Dikdasmenyang menyebutkan, anggaran LPMP Kaltara terblokir di Kemenkeu karena adanyakebijakan Presiden soal moratorium pembangunan gedung baru. “Saya tahu memangada kebijakan Presiden soal moratorium pembangunan gedung baru. Namun, disinibelum ada kejelasan, apakah berlaku hanya di pusat dan daerah, atau hanya dipusat saja. Untuk persoalan ini, saya sudah mengusulkan ke Menteri Keuanganharus ada pengecualian bagi Kaltara, karena daerah baru,” papar Gubernur.

Untuk itu, Gubernur pun menyarankan kepada Kemendikbud agar dapatberkoordinasi dengan Pemprov Kaltara dalam perjuangan pengucuran anggaran ini.Dalam hal ini, Gubernur berharap Kemendikbud dapat menembuskan setiap suratyang disampaikan ke Presiden terkait pembangunan LPMP Kaltara kepada PemprovKaltara. “Insya Allah, suara gubernur akan didengar oleh Presiden,” tuntasnya.

Guna diketahui, besaran anggaran untuk pembangunan LPMP Kaltara tahap Isekitar Rp 5,8 miliar, sementara total anggaran yang digunakan sekitar Rp 44,2miliar.