Tarakan (Antara News Kaltara)– Keberadaan lembaga adat, seperti Dewan Adat Dayak (DAD) diharapkan dapatbergandeng tangan serta menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Daerah,guna bersama membangun bangsa dan negara Indonesia. Di samping itu, DAD jugaperlu menjalin tali silaturahmi antar lintas etnis, agama dan institusi terkaitlainnya. “Keberadaan di dalam DAD juga sebagai bentuk komitmen sosial untukmembantu sesama. Sebab, sebuah negara yang maju harus mampu mensejahterakanmasyarakatnya,†kata Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional Yakobus Kumispada pembukaan Musyawarah I DAD Kalimantan Utara (Kaltara) di Hotel TarakanPlaza, Sabtu (8/7).
Keberadaan DAD juga bukanuntuk menghilangkan lembaga sejenis yang sudah ada di Indonesia, termasukProvinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Namun, semuanya berjalan beriringan untukmembangun bangsa. “Kesimpulannya, membangun manusia Dayak, artinya membangunIndonesia,†jelas Yakobus.
Sementara itu, GubernurKalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, sebagai provinsi termuda diIndonesia, Kaltara membutuhkan asupan dan asuhan dari berbagai elemen, utamanyayang berkaitan dengan kebijakan menuju percepatan pembangunan di Kaltara. “Kamimengajak semua masyarakat di Kaltara, khususnya masyarakat Dayak untukmenyatukan semangat guna memberikan kontribusi terbaik bagi mempercepat langkahpembangunan di Kaltara,†kata Gubernur dalam sambutannya yang disampaikan olehSekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Badrun, sekaligus membuka Musyawarah IDAD Kaltara, Sabtu (8/7).