Tanjung Selor (ANTARA) - Kabar melegakan bagimasyarakat di wilayah perbatasan dan pedalaman Kalimantan Utara (Kaltara). Kini warga tak lagi harus membayar mahal untuk menggunakan angkutan penerbangan. Pemberian Subsidi ongkos angkut (SOA) penerbangan ke wilayah pedalaman dan perbatasan, baik yang didanai oleh APBN maupun APBD Provinsi telah direalisasikan. Penerbangan perdana untuk penerbangan yang didanai APBD Provinsi Kaltara, telah dimulai pada 1 Mei lalu. Adalah PT. Aviastar Mandiri, dengan pesawat Susi Air yang siap melayani penumpang ke wilayah perbatasan Kaltara dengan ongkos subsidi.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, sesuai informasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, untuk pemberian SOA penupang penerbangan dialokasikan anggaran senilai Rp 47 miliar ,yang bersumber dari APBN dan APBD 2019. Dengan rincian, dari APBN sebesar Rp 35 miliar, dan dari Pemprov Kaltara melalui APBD 2019 menganggarkan Rp 12 miliar.
“Untuk yang dari APBN sudah mulai dioperasikan sejak akhir Maret lalu. Selanjutnya, yang dari APBD, saya mendapatkan laporan sudah mulai melakukan penerbangan perdana, Rabu (1/5) kemarin,” kata Gubernur. Dikatakan, SOA penumpang diberikan untuk mengurangi beban ongkos transportasi ke wilayah perbatasan. Program SOA penerbangan juga sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. “Besaran subsidinya sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Jadi, misalnya, harga tiket Rp 1 juta, ongkos yang dibayarkan oleh warga hanya Rp 300 ribu hingga Rp 400.000 per orang,” jelasnya.
Irianto menilai, program ini sangat bagus, karena sangat membantu masyarakat di wilayah perbatasan dan pedalaman yang selama ini hanya bisa menggunakan pesawat, sebagai satu-satunya alat transportasi.
Selain memberikan subsidi, untuk keperluan jangka Panjang, pemerintah telah berupaya membangun sarana infrastruktur jalan dan jembatan ke daerah perbatasan. Upaya ini sebagai pembuka keterisolasian wilayah. Sehingga, ke depan masyarakat tidak hanya berharap pada angkutan penerbangan saja, yang ongkosnya sangat tinggi. Namun bisa menikmati transportasi yang mudah dan murah.
Secara terpisah, Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid mengatakan, SOA penerbangan yang didanai oleh APBD Kaltara. Dengan nilai sekitar Rp 12 miliar, untuk mensubsidi penerbangan pada 9 rute PP yang akan dilayani. Yakni Tanjung Selor-Long Pujungan, Tanjung Selor-Mahak Baru, Tanjung Selor-Long Bawan, Tanjung Selor-Long Apung, Malinau-Long Sule, Malinau – Long Alango, Malinau - Pujungan, Malinau – Mahak Baru, dan Tarakan – Long Bawan.
Taupan menambahkan, khusus SOA yang didanai APBN, tahun ini ada penambahan rute baru. Penetapan rute dari APBN ini, untuk memenuhi aspirasi masyarakat di wilayah sasaran mengenai keterjangkauan transportasi. Sehingga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Rute baru itu, antara lain Data Dian, Pujungan, Mahak Baru, Long Sule dan Long Alango yang berada di Kabupaten Malinau. Kemudian 2 rute lainnya, yakni Long Layu dan Binuang yang berada di Kabupaten Nunukan. Sebagai informasi, pada 2018, SOA dari APBN dengan nilai anggaran sekitar Rp 21 miliar telah terealisasi 15 rute. Sedangkan dari APBD, pada 2018 dikucurkan dana sebesar Rp 12 miliar. Dengan perkembangan ini, maka dukungan APBD untuk SOA 2019 akan menyesuaikan. Dengan maksud agar tidak tumpang tindih dengan SOA APBN.
Berita Terkait
Info Haji 2024 - Arab Saudi siapkan 27 ribu bus untuk angkutan haji 1445 Hijriah
Sabtu, 15 Juni 2024 7:53
Kemenhub: Bus kecelakaan di Subang tercatat tak miliki izin angkutan
Minggu, 12 Mei 2024 4:39
Dishub Kaltara Uji Kelaikan Angkutan Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 11:17
Korwil Tarakan Melayani 17 Rute Angkutan Udara Perintis
Minggu, 4 Februari 2024 9:48
Polresta Bulungan fokus kelancaran angkutan sungai pada arus mudik
Selasa, 18 April 2023 5:39
Polresta Bulungan fokus angkutan sungai jelang Lebaran 2023
Senin, 17 April 2023 21:23
Posko Koordinasi Angkutan Udara Lebaran Didirikan di Bandara Juwata
Jumat, 14 April 2023 20:25
Pemprov-Polda inspeksi keselamatan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru
Rabu, 21 Desember 2022 15:05