Kerja Keras Kejar Ketertinggalan Pembangunan Infrastruktur

id Syukuran,Hari, Bakti, PU, 2019

Kerja Keras Kejar Ketertinggalan Pembangunan Infrastruktur

SYUKURAN : Asisten II Setprov Kaltara, H Syaiful Herman saat memberikan trofi kepada pemenang lomba Popsicle Stick-Bridge Competition pada peringatan Harbak PU ke-74/2019, Selasa (3/12). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Agenda pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) belum selesai. Dari itu, semua komponen harus bekerja lebih keras lagi untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi yang terdepan. Demikian disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, H Syaiful Herman mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie pada acara syukuran Hari Bakti (Harbak) Pekerjaan Umum (PU) ke-74/2019 di gedung kantor Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara, Selasa (3/12).

Menilik hal tersebut, Syaiful berharap agar pembangunan infrastruktur terfokus pada pemberian manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam menaikkan kelas usaha mikro kecil menengah (UMKM), pengembangan pariwisata, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor. “Untuk itu, pembangunan infrastruktur harus dapat terhubung dengan sentra produksi, objek wisata dengan kawasan industri, dan lainnya,” jelas Syaiful.

Untuk itu, pengembangan konektivitas infrastruktur harus dilanjutkan. “Sebagaimana arahan Presiden, seluruh jajaran pemerintah harus bersinergi. Mulai dari pusat hingga daerah, harus duduk bersama menyepakati kewenangan masing-masing. Sebab, sinergitas itu akan berpengaruh pada kesuksesan agenda pembangunan berikutnya,” urai Syaiful.

Lebih jauh, pembangunan infrastruktur juga harus ditopang dengan pengembangan teknologi dan hasil riset yang aplikatif sehingga akan menghasilkan pembangunan yang berkualitas. “Penggunaan teknologi itu, sedianya mampu membuka peluang lapangan pekerjaan. Mulai dari perencanaan pembangunan sampai pada tahap pemanfaatan infrastruktur tersebut,” ucapnya.

Tak itu saja, pembiayaan yang memadai turut berperan penting. “Pembangunan infrastruktu tak mungkin bersumber dari APBN atau APBD, tapi harus ada kreativitas pembiayaan dengan mencari dukungan pembiayaan dari lembaga dan mitra swasta untuk menyukseskan agenda pembangunan tersebut,” tutupnya.