Tarakan siapkan relokasi pedagang korban kebakaran pasar Batu

id kebakaran

Tarakan siapkan relokasi pedagang korban kebakaran pasar Batu

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Tarakan, Untung Prayitno. Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Tarakan sedang menyiapkan tempat relokasi pedagang terdampak kebakaran pasar Batu ke pasar Tenguyun.

Namun, Disdagkop dan UKM masih menunggu kepastian pedagang untuk bersedia di relokasi ke pasar Tenguyun.

“Jadi kami masih menunggu kepastian untuk pindah ke sana,” kata Kepala Disdagkop dan UKM Tarakan, Untung Prayitno di Tarakan, Senin.

Dia mengatakan bahwa ada 43 pedagang yang terdata sempat tidak mau dipindah ke pasar Tenguyun. Mereka mengusulkan untuk dipindah di lokasi Tolaram yang merupakan aset TNI AL.

“Ada rencana kemarin tidak mau dipindah ke situ (pasar Tenguyun), ada minta ke Tolaram yang punya Angkatan Laut. Cuma kami tidak mengakomodir ke situ," katanya.

Untung menegaskan kalau ada pedagang tersebut mau ke Tolaram dipersilahkan, tapi biaya ditanggung pedagang sendiri.

Menurut Untung, ada 24 pedagang memutuskan bersedia dipindahkan ke pasar Tenguyun. Sisanya itulah yang sedang ditunggu kepastiannya oleh Disdagkop dan UKM Tarakan.

Khusus 24 pedagang yang telah memastikan dipindah di pasar Tenguyun, pihaknya sedang mempersiapkan los mereka. Kios bunga menjadi lokasi pembuatan los yang disiapkan sementara.

“Ini kami sedang mulai mengerjakan di sana, tapi untuk sementara yang di kios bunga. Kios bunga ini kita bersihin," katanya.

Adapun sisanya yang belum memberikan kepastian pindah ke pasar Tenguyun, Disdagkop dan UKM Tarakan juga menyiapkan tempat di halaman parkir pasar Tenguyun.

Namun, untuk pembuatan los, menunggu kepastian para pedagang yang bersedia dipindah.

Untuk ukuran losnya, setiap pedagang mendapatkan tempat berukuran 2 x 3 meter persegi. Untung memperkirakan butuh dana di atas Rp100 juta. Namun, jumlah itu masih bisa bertambah dan bisa juga berkurang, karena pihaknya menunggu kepastian sejumlah pedagang lainnya.

Los itu nantinya, ditegaskan Untung, tidak permanen. Habis masa waktu 1 tahun yang diberikan Pemkot Tarakan dengan fasilitas gratis terkecuali penggunaan air dan listrik, los tersebut dibongkar.
Baca juga: Pemkot Tarakan dirikan posko kebakaran pasar Batu
Baca juga: Dikunjungi Gubernur, Warga Bersyukur dan Gembira