Kaltara belajar olah limbah dengan Sulsel

id Limbah berbahaya sulsel

Kaltara belajar olah limbah dengan Sulsel

Dr M Nurdin Abdullah dan Dr Irianto Lambrie (Ist)

Makassar (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara memimpin langsung delegasi provinsi itu untuk "belajar" dengan Sulawesi Selatan terkait sistem pengolahan Incinerator Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

"Mengapa kita belajar di sini karena Sulawesi Selatan memiliki sistem pengolahan Incinerator Limbah B3 Skala Regional yang sudah ada di Makassar,"ujar Irianto Lambrie di Makassar, Selasa.

"Saya dan sejumlah kepala OPD akan berkunjung ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Kita akan dapat pemaparan sistem pengolahan Incinerator Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Skala Regional yang sudah ada di Makassar besok (12/02/2020)," katanya.

Pemerintah pada 2017
membangun alat pengurai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau insinerator di Makassar yang beroperasi pada 2019.

Rencananya, Kaltara akan membangun fasilitas pengolahan limbah yang sama di Kaltara untuk mengurai limbah-limbah medis rumah sakit.

"Untuk pembiayaannya, akan kita usulkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujar Irianto.

Sejauh ini di Kaltara belum ada teknologi pengolahan limbah rumah sakit yang cukup memadai dan skala besar dan berizin.

"Alhamdulillah, malam ini kami diterima Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Dr Ir M Nurdin Abdullah beserta istri Lies F Nurdin di rumah jabatan beliau di Makassar," ujar Irianto.

"Pak Nurdin adalah sahabat lama saya, Beliau adalah kepala daerah berprestasi. Sebelumnya beliau Bupati Bantaeng dua periode," imbuh Irianto.

Berkat dia, ujar Irianto Bantaeng mampu bertransformasi menjadi salah satu daerah terkemuka di Sulawesi Selatan. Utamanya dalam hal pelayanan publik.

Pertemuan kali ini hanya mengobrol santai. Tamu dari Kaltara disajikan makanan khas Sulawesi Selatan seperti Sop Saudara, Coto Makassar, dan olahan-olahan seafood lain seperti udang, kepiting.

Tuan rumah juga menyajikan kue-kue khas Bugis seperti Barongko, Palita, Lapis Bugis, dan lain-lain.

Baca juga: Pelayanan RSUD Tarakan Diapresiasi Warga

Baca juga: Bersama Menneg BUMN, Gubernur Letakkan Batu Pertama RSP Tarakan