"Dahulukan rakyat, karena mereka yang benar membutuhkan," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Dia menilai seharusnya anggota DPR memiliki rasa empati serta kemanusiaan terhadap masyarakat yang terinfeksi COVID-19 yang kini masih dalam perawatan.
Baca juga:Demokrat setuju ada sanksi bagi yang melanggar 'social distancing'
Menurut dia, masyarakat masih kesulitan untuk mengikuti pemeriksaan tes COVID-19 untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Selain itu Ibas menjelaskan FPD menolak dilakukan tes tersebut, karena rasa kemanusiaan yaitu di saat banyak gugurnya tenaga medis yang merawat para pasien COVID-19.
"Intinya negara harus perhatikan keadilan untuk semua warga termasuk akses mendapatkan kepastian, perlindungan dan distribusi alat-alat kesehatan," ujarnya.
Baca juga:Demokrat bantu APD untuk tenaga medis tangani COVID-19
Namun, Ibas mengapresiasi protokol COVID-19 yang dilakukan Setjen DPR selama ini.
Ibas menilai di saat kondisi seperti sekarang, setiap anggota DPR harus hadir dalam memerangi COVID-19 bersama rakyat.
Menurut dia, berdasarkan data pemerintah hingga Senin (23/3), COVID-19 telah menjangkiti 579 warga Indonesia dan merenggut 49 nyawa rakyat Indonesia serta tersebar di 22 provinsi.
Baca juga:Demokrat sarankan "lockdown" di kota-kota tertentu
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor