Jakarta (ANTARA) - Kematian mendadak Hana Kimura, pegulat 22 tahun keturunan Indonesia-Jepang, yang jadi anggotareality showterkenal Netflix "Terrace House" mengejutkan penggemar dan menimbulkan kekhawatiran atas perundungan siber karena dia menerima berbagai komentar menyakitkan di media sosial.
Hana Kimura adalah satu dari enam muda-mudi dari musim terbaru "Terrace House", reality show tanpa skenario yang menampilkan tiga perempuan dan tiga laki-laki yang tinggal dalam satu atap. Pengambilan gambar untuk "Terrace House" ditunda sejak April lalu akibat virus corona.
Stardom, manajemen pegulat yang menaungi Hana Kimura, mengonfirmasi kabar meninggalnya sang pegulat muda, Sabtu, namun tak menjelaskan penyebab kematiannya.
Pegulat dengan rambut berwarna merah muda ini dikenal sebagai gadis polos pemalu yang berbanding terbalik dengan citranya saat bergulat di ring. Penggemar mengutarakan duka cita mereka di Twitter setelah kabar kematiannya santer terdengar.
"Hana, aku sangat sedih karena dunia ini jahat padamu dan kau tak bisa menemukan kedamaian," tulis seorang warganet seperti dilansir Reuters.
Pesohor di Negeri Sakura ikut bicara mengenai topik perundungan siber setelah salah satu unggahan Kimura yang telah dihapus menyebutkan bagaimana opini negatif warganet mempengaruhinya.
Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama juga mengunggah tentang kematian Hana Kimura di Twitter, ia menyatakan Jepang seharusnya mempertimbangkan hukuman untuk orang-orang yang merundung seseorang di dunia maya.
Sebagian besar pelecehan yang diterima Hana di media sosial adalah karena penampilannya di acara "Terrace House".
Unggahan terakhir Hana Kimura di Instagram Stories memperlihatkannya mencium kucingnya dengan tulisan "Sayounara" (selamat tinggal).
Baca juga:Pegulat Indonesia-Jepang Hana Kimura "Terrace House" meninggal dunia
Baca juga:Hana Kimura meninggal, Netflix tunda episode baru "Terrace House"
Baca juga:Yuki Kato anggap perundungan sebagai angin lalu
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani