Jakarta (ANTARA) - Karyawan Facebook memprotes kebijakan perusahaan dengan cara tidak mengerjakan tugas saat kerja dari rumah(work from home),menyusul unggahan Presiden Donald Trump,
"Keputusan terbaru Facebook untuk tidak beraksi terhadap unggahan yang memicu kekerasan, mengabaikan mereka yang memilih agar masyarakat tetap aman. Kami memohon pimpinan Facebook untuk#TakeAction(beraksi)," kata para karyawan dalam surat keterangan, dikutip dari Reuters.
Reuters melihat banyak unggahan dari para karyawan Facebook mengkritik CEO Mark Zuckerberg yang tidak melakukan apa pun terhadap unggahan Presiden Trump.
Salah seorang pengguna Twitter bernama Ryan Freitas, yang diidentifikasi seorang direktur desain produk di Facebook, menyatakan tindakan Zuckerberg keliru.
Baca juga:Spotify izinkan karyawannya WFH hingga 2021
Baca juga:Bos Facebook jauhkan diri dari perseteruan Twitter - Trump
"Mark salah dan saya akan berusaha sekeras mungkin membuatnya berubah pikiran," kata dia.
Seorang manajer produk Instagram bernama Katie Zhu juga mengunggah tangkapan layar tentang aksi "#BLACKLIVESMATTER".
Juru bicara Facebook, Andy Stone, menyatakan Facebook Inc akan mengizinkan karyawan mengambil libur untuk berpartisipasi dalam protes tersebut dan tidak mengurangi jatah cuti mereka.
Baca juga:Facebook dan Snapchat kecam ketidaksetaraan ras usai kematian Floyd
Baca juga:Facebook buat aplikasi obrolan interaktif, saingi Twitter
Baca juga:Facebook izinkan karyawan WFH selamanya
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Berita Terkait
Laporan WSJ, ini usulan Tim Trump tentang masa depan Ukraina
Jumat, 8 November 2024 6:26
Trump disebut "baik-baik saja", insiden penembakan di Pennsylvania
Minggu, 14 Juli 2024 8:40
Trump dipenjara, 20 menit keluar dengan jaminan
Jumat, 25 Agustus 2023 18:01
34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis Donald Trump
Rabu, 5 April 2023 14:05
Trump akan buat platform media sosial sendiri
Senin, 22 Maret 2021 12:45
Facebook blokir tanpa batas akun Trump
Sabtu, 23 Januari 2021 6:54
Flatform Medsos Parler tuntut Amazon
Rabu, 13 Januari 2021 9:16
Khawatir terus menghasut, Twitter blokir akun Trump secara permanen
Sabtu, 9 Januari 2021 18:02