Pemkot Tarakan buka seluruh layanan kesehatan untuk rapid test

id rapid

Pemkot Tarakan buka seluruh layanan kesehatan untuk rapid test

Walikota Tarakan, Khairul di Tarakan, Rabu (8/7). Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan membuka seluruh layanan kesehatan untuk rapid test terkait keputusan penurunan harga rapid test dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp150 ribu.

"Nanti ada surat edaran baru untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan surat edaran Menkes. Kalau sanggup melayani yah silahkan," kata Walikota Tarakan, Khairul di Tarakan, Rabu.

Dia menambahkan bahwa dirinya tidak tahu persis harga chip rapid test. Untuk itu, Walikota membuka seluruh layanan untuk melayani penjualan rapid test, namun dengan catatan layanan tersebut merupakan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, laboratorium kesehatan, puskesmas dan dokter praktik.

"Siapa yang mau ya silahkan. Tapi batasan harganya tetap sesuai edaran Menkes," kata Khairul.

Dengan turunnya harga rapid test akan membuat masyarakat menjadi lebih diuntungkan.

Namun saat ini bersamaan dengan habisnya stok yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan RSUD Kota Tarakan sebab kedua rumah sakit ini tidak stok banyak rapid test.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Tarakan, Joko mengatakan hal yang sama bahwa modal yang dikeluarkan pihaknya untuk satu rapid test mencapai Rp280 ribu, sehingga pihaknya tidak dapat menutup jumlah anggaran yang telah dikeluarkan.

"Kami upayakan cari (rapid test), mudah-mudahan cepat dapat. Sementara stoknya menipis dan kami peruntukkan untuk tracing di dalam. Mulai hari ini stoknya menipis dan sedang diupayakan lagi," kata Joko.
Baca juga: Harga rapid test turun di Tarakan namun tidak ada stoknya
Baca juga: Ombudsman RI tanggapi batasan tertinggi tarif "rapid test" Rp150.000