Teguh: Kaltara serius atasi COVID-19 meski Rt di bawah 1,0

id Corona,Pnpb,Pjs gubernur kaltara

Teguh: Kaltara serius atasi COVID-19 meski Rt di bawah 1,0

Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo

Tarakan (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utaramenyampaikan
dari 893 warga terkonfirmasi positif COVID-19 dalam dua bulan terakhir, klaster paling dominan adalah kontak erat mencapai 41 persen.

"Data September sampai November ini ada 893 warga terkonfirmasi positif dengan klaster paling dominan adalah kontak erat mencapai 41 persen," kata Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi di Tarakan, Senin.

Hal itu disampaikan dalam rapat Koordinasi COVID-19 yang dihadiri
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.

Sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, jumlah kasus positif Covid-19 sepanjang September hingga November se-Kaltara 893 jiwa, 787 sembuh, 96 dalam perawatan dan 10 meninggal.

Dari data itu, tingkat kesembuhan mencapai 87,3 persen, dan angka kematian 1,1 persen.

Baca juga: Pjs Soroti Pendanaan dan Protokol Kesehatan di Pilkada


Kaltara akan terus serius tangani Covid-19, jelas Teguh saat memberikan paparan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Wilayah Kaltara, Senin (9/11) sore.
Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo


Adapun angka reproduksi efektif (Rt) Kaltara per 3 November 2020, 0,96 atau di bawah 1,0 atau penyebaran penyakit tidak signifikan.

Kaltara serius atasi COVID-19, ujarnyameski Rt di bawah 1,0 ataupenyebaran penyakit tidak signifikan.

Di Kaltara, tiga kabupaten beresiko rendah (kuning) yakni Nunukan, Malinau dan Tana Tidung.

Sementara dua daerah beresiko sedang, Bulungan dan Kota Tarakan, urainya.

Dalam penanganan pandemi ini, tiga strategi dilakukan optimal oleh Pemprov Kaltara. Yakni, preventif melalui pembatasan pergerakan masyarakat, mengalakkan gaya hidup sehat dan mengikuti arahan pemerintah.

Lalu, testing, tracing dan treatment. Dan ketiga, peningkatan fasilitas kesehatan. Di Kaltara, ada 17 pos terpadu untuk mengawasi pergerakan orang dari daerah satu ke daerah lain. Lalu edukasi dan sosialisasi melalui media, penertiban protokol kesehatan dan disinfeksi, jelasnya.
Untuk testing, dilakukan tes massif di titik berkumpul warga, menyiapkan laboratorium PCR di RSUD Tarakan, serta melakukan pelacakan kontak lewat identifikasi, mendaftar dan tindaklanjut kontak.

Selain Lab PCR, Kaltara juga memiliki Lab TCM di RS Kota Tarakan, RSUD Tarakan dan RSUD Bulungan, urainya.

Baca juga: Pjs Gubernur Kaltara kembali ingatkan penting 3 M

Saat ini, kami juga tengah menunggu kedatangan Kontainer PCR, atau Lab PCR Mobile sehingga memudahkan dilakukannya testing massif untuk percepatan penanganan pandemi ini, imbuhnya.

Untuk ketersediaan tempat tidur ruang isolasi dan ruang cadangan pasien rujukan Covid-19, se-Kaltara tercatat sebanyak 211 kamar RS, dan 638 tempat tidur ruang cadangan.

"Jadi, insya Allah tidak akan ada pasien yang tidak tertampung atau terawat dengan baik akibat kapasitas tempat tidur terlampaui," jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, Pemprov Kaltara mengalokasikan APBD 2020 senilai total Rp 136,2 miliar. Dimana, hingga saat ini telah terealisasi Rp 52,3 miliar atau 38,40 persen.

"Untuk bantuan logistik, kami juga mendapatkannya dari stake holders. Disamping mengandalkan bantuan logistik dari pusat dan pengadaan APBD untuk kabupaten/kota," imbuhnya.

Baca juga: Teguh ingatkan hambatan musim hujan bagi distribusi logistik Pilkada

Baca juga: Sosialisasi Protokol Kesehatan, Pjs Gubernur Bagikan Masker