Jakarta (ANTARA) - Platform media sosial Twitter menangguhkan akun Presiden AS Donald Trump secara permanen, mempertimbangkan risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.
"Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," ujar Twitter dalam cuitan yang diunggah Sabtu.
Baca juga: Trump kembali ke Twitter, setelah akun sempat dibekukan
Pada Rabu (6/1), Twitter memblokir sementara akun Trump, yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut, menyusul demo di Capitol oleh pengunjuk rasa pro-Trump, dan memperingatkan bahwa pelanggaran tambahan oleh akun Trump akan mengakibatkan penangguhan permanen.
"Dalam konteks peristiwa pekan ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini," Twitter menjelaskan dalam blog resminya.
Twitter mencatat, pada 8 Januari, Trump mengunggah cuitan "75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!"
Tak lama kemudian, Trump mencuit, "Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari."
Terkait dua cuitan tersebut, Twitter mengambil langkah tegas dengan mempertimbangkan ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat, dan peningkatan percakapan global terkait peristiwa penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut, mempertimbangkan bahwa pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan.
Tidak hanya itu, Twitter juga mengamati konteks pola perilaku dari akun Trump dalam beberapa pekan terakhir.
"Setelah menilai bahasa dalam Tweet ini terhadap kebijakan memuliakan kekerasan, Glorification of Violence, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan," ujar Twitter.
Sementara itu, perusahaan media sosial Facebook mengambil langkah menangguhkan akun Trump hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya, pada hari pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden, 20 Januari.
Baca juga: Twitter jelaskan alasan akun Trump dikunci 12 jam, cuitan dihapus
Baca juga: Twitter nonaktifkan akun Presiden Trump terkait kerusuhan Kongres
Baca juga: Trump akan kehilangan proteksi khusus Twitter pada Januari
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Berita Terkait
Laporan WSJ, ini usulan Tim Trump tentang masa depan Ukraina
Jumat, 8 November 2024 6:26
Trump disebut "baik-baik saja", insiden penembakan di Pennsylvania
Minggu, 14 Juli 2024 8:40
Trump dipenjara, 20 menit keluar dengan jaminan
Jumat, 25 Agustus 2023 18:01
34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis Donald Trump
Rabu, 5 April 2023 14:05
Trump akan buat platform media sosial sendiri
Senin, 22 Maret 2021 12:45
Facebook blokir tanpa batas akun Trump
Sabtu, 23 Januari 2021 6:54
Flatform Medsos Parler tuntut Amazon
Rabu, 13 Januari 2021 9:16
Dua pejabat Gedung Putih mundur usai kerusuhan di AS
Kamis, 7 Januari 2021 15:45