Dilaporkan di Tanjung Selor, Rabu ternyata sebagian warga pengendara kendaraan antara lain jenis truk, minibus dan roda dua tidak tahu jika akses melalui Jembatan Jelarai telah ditutup.
Keberadaan jembatan ini sangat vital karena satu-satunya akses untuk menjangkau Kota Tanjung Selor, sebelum jalan alternatif atau sementara melalui Jembatan Meranti dibangun.
Sejumlah kendaraan jenis roda empat harus putar balik melihat tanda "traffic cone bar" dan tulisan pengumuman di tengah jalan tentang penutupan jembatan.
Sebagian pengendara sepeda motor kurang yakin dan menerobos tanda pengaman lalu lintas namun harus kecewa karena di pintu jembatan buntu terhalang pagar seng.
"Iya mulai tadi pagi ditutup sekitar 10.40 Wita," kata Sertu Nanang Suherman, Babinsa Jelarai yang masih bertugas melayani pertanyaan warga di sekitar lokasi pengumuman penutupan jembatan.
Tadi pagi digelar sosialisasi penutupan Jembatan Jelarai skala prioritas selama tiga hari.
"Selama tiga kedepan maka yang bisa melewati selama sosialisasi skala prioritas tiga hari hanya mobil ambulan," ujarnya.
Setelah tiga hari, maka Jembatan Jelarai tutup total selama tiga bulan kedepan atau hingga perbaikan selesai.
Hadir dalam giat sosialisasi tersebut, Hardiansyah (Camat Tanjung Selor), Aswandi (Kepala PU), Mezak(PJNPPK), AKBP Reza Palevi Sik (Kasubdibrekident Lantas Polda kaltara) dan Nanang Suherman.
Sementara itu, kondisi lalu lintas Jembatan Meranti dan jalan sekitar Desa Buluh Perindu kini terlihat lebih padat karena satu-satunya akses darat menghubung
Tanjung Selor-Tanjung Palas dan Jelarai-Tanjung Selor
Perbaikan Jembatan Jelarai seharusnya dikerjakan tahun lalu oleh Satker Kementerian PUPR RI.
Perbaikan dilakukan pada oprit di kanan kiri jembatan.
Baca juga: Jembatan Jelarai Diperbaiki, Mulai 30 Januari Arus Lalulintas Dialihkan
Baca juga: Jalan putus Sekatak, ada jembatan darurat hanya untuk motor
Baca juga: Konstruksi bangunan jembatan di Tarakan ambruk
