Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dua strategi untuk memenangkan perang melawan pandemivirus corona(COVID-19).
"Yang satu strategi surveillance atau bahasa militernya intai, gimana kita bisa tahu musuhnya ada dimana dan mereka bergerak dimana saja. Dulu dilacaknya pakai teknik interograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing," kata Budi di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis..
Menurut perhitungan Kementerian Kesehatan, pelaksanaan penelusuran(tracing) membutuhkan 30 tracer per-100 ribu penduduk dan harus tersebar di seluruh lokasi desa sehingga dibutuhkan minimal 80.00 tracer di seluruh desa.
"Untuk penduduk Indonesia kira-kira dibutuhkan 80.0000 tracer di seluruh desa, kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI," katanya.
Setelah melakukan pelacakan kepada virus, strategi kedua untuk bisa menang perang melawan pandemi COVID-19 adalah dengan membunuh virus COVID-19 dengan vaksin.
"Bunuhnya dengan apa? Bunuhnya dengan vaksin. Nah sekarang vaksin ini harus diberikan ke 181 juta rakyat Indonesia," katanya.
Kalau masing-masing disuntik dua kali, artinya mesti suntik 362 juta suntikan. "Kalau Bapak Presiden minta satu tahun, artinya satu hari mesti suntik satu juta, tidak mungkin kami kuat sendiri. Sekali lagi ini adalah perang, kita harus membunuh musuh, kita menggaet bapak-bapak dari Polri dan TNI," kata Budi.
Baca juga: Polri siapkan vaksinator COVID-19
Baca juga: Polda Metro bagikan ribuan masker di Terminal Bus Kampung Rambutan
Pada kesempatan yang sama, Kepolisian Republik Indonesia telah menyiapkan tenaga kesehatan dari unsur Polri akan yang ditugaskan sebagai vaksinator dan tracer COVID-19.
"Saat ini Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. 900 orang telah dilatih untuk vaksinator oleh Bapelkes dan BPK Kemenkes. 12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis.
Listyo juga mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan 40 ribu personel yang akan diterjunkan sebagai tracer penyebaran virus COVID-19 di seluruh daerah.
"Polri juga siapkan 40.336 personel Bhabinkatibmas di seluruh daerah untuk bertindak sebagai tracer sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran virus corona," ujar Listyo.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#waspadacorona
#jalankan3M
#patuhiprotokolkesehatan
#ayovaksincovid-19
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37