Jakarta (ANTARA) - Presiden Jokowi meninjau distribusi vaksin serta pelaksanaan vaksinasi di kecamatan Kao, kabupaten Halmahera Utara provinsi Maluku Utara.
"Hari ini saya datang ke kecamatan Kao di kabupaten Halmahera Utara di provinsi Maluku Utara. Kenapa saya datang ke sini? Saya ingin memastikan distribusi vaksin merata sampai ke pelosok ke daerah yang sulit jangkauannya," kata Presiden Jokowi di kantor Camat Kao, Maluku Utara, Rabu.
Dalam peninjauan tersebut Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta pejabat terkait lainnya.
Kecamatan Kao diketahui berjarak 112 kilometer dari ibu kota Maluku Utara, Sofifi.
"Sudah dimulai hari ini nanti 100 orang, 100 orang, 100 orang di Kecamatan Kao yang penduduknya kurang lagi 9.400 orang," tambah Presiden.
Vaksinasi tahap pertama itu dimulai untuk pelayan dan petugas medis, petani serta pedagang pasar.
"Kalau semua daerah bisa menggerakkan seperti ini sampai tempat terpencil, saya kira penyebaran COVID-19 dan laju penyebarannya bisa kita kurangi dan kita hentikan, yang paling penting saya ingin mengecek distribusi vaksin sampai ke pelosok," tegas Presiden.
Presiden Jokowi juga sempat berdialog dengan dua orang peserta vaksinasi yaitu Arkeus dan Rei.
"Ini vaksin pertama? Sakit tidak?" tanya Presiden Jokowi.
"Iya (vaksin pertama), tidak sakit," jawab Arkeus.
"Kenapa mau disuntik vaksinasi?" tanya Presiden.
"Supaya penyebaran COVID-19 gak kena ke saya," jawab Arkeus.
"Ada pesan ke masyarakat?" tanya Presiden.
"Pesan ke masyarakat harus divaksin," jawab Arkeus.
"Ya ini semua akan divaksin tahap demi tahap Insya Allah sampai akhir tahun akan dilakukan, sehat ya," kata Presiden.
Baca juga: Presiden bertolak ke Malut resmikan bandara dan tinjau vaksinasi
Baca juga: Presiden apresiasi Festival Vaksinasi COVID-19 Pemkot Makassar
Selanjutnya Presiden Jokowi juga berdialog dengan Rei (62 tahun).
"Pekerjaan bapak apa?" tanya Presiden.
"Pensiunan," jawab Rei.
"Berarti bapak masuk lansia, tadi merasa kesakitan?" tanya Presiden.
"Sakit sedikit," jawab Rei.
"Sakit tapi sedikit, nanti paling 2 hari Pak Rei agak ngantuk sedikit, tapi gak apa-apa ini suntik pertama, 2 minggu lagi suntik kedua, paling 2 hari ngantuk, setelah itu normal seperti biasa ngantuk sedikit saja," kata Presiden.
"Apa ada pesan untuk masyarakat?" tanya Presiden.
"Ternyata program pemerintah sangat baik, masyarakat mendukung dan bagi masyarakat lain ini bagus sekali untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 lebih cepat," kata Rei.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per Selasa (23/3), vaksinasi dosis pertama baru dilakukan pada 5.732.210 orang sementara dosis kedua atau sudah menjalani vaksinasi lengkap baru diberikan pada 2.494.422 juta orang.
Jumlah tersebut masih jauh dari target sasaran vaksinasi 181,5 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) atas COVID-19.
Baca juga: Jokowi tinjau pelaksanaan vaksinasi seniman dan budayawan Yogyakarta
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau vaksinasi COVID-19 untuk wartawan di GBK
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Zita Meirina
Berita Terkait
Dosis vaksin booster kedua di Tarakan jumlahnya terbatas
Kamis, 26 Januari 2023 21:38
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
Binda Kaltara terus gencar melakukan vaksinasi
Sabtu, 1 Oktober 2022 16:32
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Lanud Tarakan bersama Binda Kaltara gencarkan vaksin Covid-19
Minggu, 28 Agustus 2022 20:42
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37
Kaltara masih data petugas kesehatan untuk vaksin penguat tahap dua
Senin, 8 Agustus 2022 19:54
Nakes jadi sasaran utama "booster" kedua, Kaltara masih lakukan pendataan
Senin, 8 Agustus 2022 17:34