Kemenag Kaltara dorong prokes ketat jelang Idul Adha

id Kamenag,Idul adha

Kemenag Kaltara dorong prokes ketat jelang Idul Adha

Kemenag Kaltara dorong prokes ketat jelang Idul Adha

Tanjung Selor (ANTARA) - Kemenag Kalimantan Utara mendorong prokes (protokol kesehatan) secara ketat jelang Idul Adha dan pelaksanaan qurban di masa pandemi COVID-19 pada 20 Juli 2021.

"Upaya tersebut dengan mensosialisasikan secara masif SE (Surat Edaran) Menag RI No.15 Tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dan pelaksanaan qurban di masa pandemi COVID-19 di Kemenag kabupaten/kota," kata Kanwil Kemenag Kaltara H. Saifi di Tanjung Selor, Selasa.

"Keberhasilan pelaksanaan prokes secara ketat tentu harus didukung semua organisasi dan lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama," katanya.

Ia menginginkan masyarakat Kaltara, khususnya umat muslim dapat menjadikan SE ini sebagai panduan penyelenggaraan ibadah Idul Adha, termasuk berqurban.

"Sebagaimana kita ketahui, Menteri Agama telah mengeluarkan edaran tentang penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Idul Adha. Mulai dari shalat, pemotongan qurban, sampai takbiran," ujar Saifi.

Ia menginginkan SE ini harus tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat sehingga butuh kerja ekstra dari jajaran ASN dalam sosialisasi dengan pendekatan persuasif.

"Sejauh mana kesiapan di lapangan, serta sosialisasi yang sudah dilakukan. Sehingga persiapan Idul Adha sudah maksimal di tengah pandemi COVID-19," tegasnya.

Tak hanya sekadar sosialisasi, Kakanwil bahkan secara langsung menginstruksikan kepada jajaran Kemenag untuk membangun koordinasi dengan para pihak.

"Supaya sosialisasi ini berjalan baik, kita buat jadwal. Misalnya dengan pertemuan stakeholder terkait. Termasuk dengan pemerintah daerah yang paling utama," tandasnya.

Sebelumnya, bertempat di Ruang Pertemuan Datu Adil Kanwil Kemenag Kaltara, digelar sosialisasi SE Menag RI No.15 Tahun 2021 itu, kemarin.

Staf khusus Menag RI, Hasan Basri Sagala menyampaikan bahwa SE ini perlu mendapat perhatian serius jajaran Kemenag.

"Sosialisasi ini harus sampai pada tingkat yang paling bawah. Siapa mereka: masyarakat kita, keluarga kita, orang di sekitar kita," ujar Hasan.

Penyampaian surat edaran ini, lanjutnya, juga perlu memperhatikan intensitas dan jangkauan dari sasaran.

"Sosialisasi ini juga harus kita perhatikan adalah seberapa sering, atau frekuensinya. Tidak hanya sekali tapi sesering mungkin. Kami imbau kembali kepada kita semua, utamanya kepada Pak Kakanwil harus sesering mungkin," pintanya.

Lebih lanjut diutarakan Staf Khusus Menag, tingkat keberhasilan dari upaya sosialisasi, adalah dampak yang ditimbulkan. Umat Islam secara partisipatif dapat mengikuti panduan penyelenggaraan ibadah iduladha di tengah Covid-19.

"Kemudian yang kita lihat, sejauh mana pengaruh dari sosialisasi ini kita laksanakan. Sejak keluar pada 21 Juni lalu, SE ini pengaruhnya sudah sampai di mana di masyarakat kita," ujarnya.

Baca juga: Warga Tarakan Padati Pantai Amal Saat Libur Lebaran
Baca juga: Wali Kota Tarakan Berharap Tidak Ada Klaster Baru Usai Idul Fitri
Baca juga: Seorang penceramah meninggal saat berkhutbah Idul Fitri
Baca juga: Puluhan pasien COVID-19 ikuti Shalat Idul Fitri di RSLI Surabaya
Baca juga: Video ucapan Gubernur Kalimantan Utara sambut Idul Fitri 2021