Gubernur Harapkan PWI Kaltara Jadi Panutan Profesionalitas Media

id Pemprov

Gubernur Harapkan PWI Kaltara Jadi Panutan Profesionalitas Media

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat menghadiri silaturahmi bersama pengurus PWI Provinsi Kaltara di Ruang Command Center, Kantor Gabungan Dinas Lantai 5 di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (16/11). ANTARA/HO - Dinas KISP Provinsi Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengharapkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kaltara dapat menjadi panutan profesionalitas media.

“Saya tidak mau di Kaltara ini ada media online yang abal-abal. Media online harus memiliki perusahaan berbentuk PT,” kata Zainal saat menghadiri silaturahmi bersama pengurus PWI Provinsi Kaltara di Ruang Command Center, Kantor Gabungan Dinas Lantai 5 di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa.

Kegiatan silaturahmi yang digelar secara daring dan luring ini juga membahas persiapan Konferensi Daerah (Konferda) pertama PWI Kaltara yang rencananya akan digelar 27 November mendatang.

“Selamat melaksanakan muswil (konferensi) semoga bisa menjadikan lebih maju khususnya program-program PWI Kaltara,” kata Gubernur.

Dia mengatakan bahwa peran jurnalis sangat besar. Sebab dengan karya jurnalistiknya berupa tulisan dan gambar, nantinya dapat mengenalkan potensi yang ada di Bumi Benuanta sebutan lain Kaltara.

"Saya berpesan kepada ketua terpilih nanti untuk mengakomodir semua teman-teman jurnalis dengan syarat memenuhi semua ketentuan dan syarat,” kata Zainal.

Gubernur berharap, dengan teknologi yang berkembang saat ini dan kian banyaknya media online maka diharapkan karya jurnalis tidak keluar dari kode etik jurnalistik dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

“Media-media ini adalah mitra pemprov agar bisa mengenalkan Kaltara ini di antero Indonesia dan luar negeri,” harapnya.

Selain potensi alam pada provinsi ke-34 di Indonesia ini, beberapa hal lainnya berupa budaya dan sesuatu yang sifatnya khas di Kaltara bisa dipublikasi dengan kehebatan teknologi sehingga bisa dimaksimalkan.

“Ini yang harus kita angkat agar bisa meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita,” kata Zainal.
Baca juga: Mengenal wartawan Filipina dan Rusia, menangi Hadiah Nobel Perdamaian