Kaltara raih penghargaan provinsi terbaik ketiga turunkan stunting

id Penurunan stunting, Kaltara

Kaltara raih penghargaan provinsi terbaik ketiga turunkan stunting

Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto menyerahkan piagam penghargaan Kaltara sebagai provinsi terbaik ketiga Nasional dalam penurunan stunting, kepada Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP di Kota Tarakan, Jumat (23/6/2023) malam. (Muh. Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) -
Provinsi Kaltara meraih penghargaan sebagai provinsi terbaik ketiga dalam pencapaian penurunan angka stunting menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
“Selamat karena telah bekerja keras sehingga meraih posisi tiga terbaik Nasional menurunkan stunting,” kata Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto di Tarakan, Jumat.
BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. BKKBN bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Adapun piagam penghargaan dari Pemerintah untuk Provinsi Kaltara diserahkan oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mewakili Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, kepada Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen TP pada kegiatan Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting - Bulan Bakti Pancasila, Gotong Royong Mencegah Stunting di Hotel Tarakan Plaza Kota Tarakan, Jumat (23/6/2023) malam.
Tavip Agus Rayanto mengatakan, menurut SSGI Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka ini merupakan yang terendah dalam sedekade terakhir.
Adapun Provinsi Kaltara mampu menurunkan stunting hingga 5,4 persen, dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 pada 2022, dan masuk dalam tiga besar Nasional provinsi di Indonesia dengan penurunan stunting di atas 5 persen.
Provinsi dengan tingkat penurunan tertinggi adalah Sumatera Selatan turun 6,2 persen dari 24,8 persen (pada 2021) menjadi 18,6 persen (pada 2022). Urutan kedua, Kalimantan Selatan juga turun 5,4 persen dari 30 persen (pada 2021) menjadi 24,6 (pada 2022).
Wagub Kaltara Yansen TP mengatakan capaian tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, dimulai sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia,” ujarnya.
Wagub mengatakan, sisa waktu kurang dari dua tahun untuk mencapai target penurunan stunting secara Nasional, yaitu pada angka 14 persen pada 2024 merupakan tantangan besar.
Namun, ia optimistis target tersebut dapat dicapai bahkan lebih rendah dari 14 persen. Sebab seluruh komponen yang terlibat dalam penanganan stunting di Kaltara telah siap.
“Penurunan stunting di Kaltara melibatkan banyak pihak, termasuk Pemerintah Daerah hingga desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya,” tutur dia.
Bahkan, puluhan dunia usaha atau investor yang menanamkan modalnya di Kaltara diundang secara khusus pada Gala Dinner Semesta Mencegah Stunting, Jumat (23/6/2023) malam, untuk menyatukan pemahaman serta langkah konkret dalam upaya terus menurunkan stunting di Kaltara yang jumlahnya disebut Wagub mencapai 3.700 anak.
“Jika dunia usaha atau investor di Kaltara ikut bergerak bersama Pemerintah dan Pemerintah Daerah, saya optimis stunting dapat selesai dan kita tekan hingga nol kasus sebelum 2024,” demikian Wagub Kaltara.