Kemenkes laksanakan Survei Kesehatan Indonesia 2023 di Nunukan

id Kesehatan, Kemenkes RI, Nunukan

Kemenkes laksanakan Survei Kesehatan Indonesia 2023 di Nunukan

Ilustrasi - Tim Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada warga. (ANTARA/Muh. Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mulai melaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dalam rangka menilai status kesehatan masyarakat di kawasan perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia bagian timur itu.

“SKI ini memotret status kesehatan masyarakat serta faktor risiko yang ada dalam masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Miskia di Nunukan, Selasa.

Survei SKI juga akan menentukan tingkat Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kabupaten/Kota dan memberikan gambaran permasalahan morbiditas (keadaan tidak sehat) serta faktor risiko tingkat nasional berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Ia menjelaskan, SKI dapat digunakan sebagai data dasar dan penyusunan program RPJMN 2025-2029, sebagai evaluasi Pembangunan Kesehatan Masyarakat dan sumber data baseline dan capaian beberapa indikator Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

SKI sebelumnya dikenal dengan istilah Riskesda atau Riset Kesehatan Dasar, dilaksanakan setiap lima tahun sekali. SKI 2023 berfokus pada penyakit kronis tidak menular terkait penyakit degeneratif, seperti stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan kanker.

“Karena penyakit-penyakit itu menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia dan merupakan masalah yang sangat serius,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Nunukan menugaskan lima tim untuk melaksanakan SKI 2023. Sasaran yang ditetapkan yaitu 61 blok sensus dengan total 5.116 rumah tangga yang akan disurvei. Setiap tim memiliki empat enumeratoratau petugas lapangan yang membantu tim survei
sehingga total keseluruhan adalah 20 enumerator untuk Kabupaten Nunukan.

Enumerators adalah para profesional yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data kesehatan secara langsung di lapangan. Mereka telah memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Perekrutan enumerator telah dilakukan pada Juli 2023. Enumerator juga diberikan Pelatihan Training of Trainer selama tiga serta pelatihan TC selama enam hari.

Enumerator melakukan pengumpulan data sejak 10 Agustus hingga 2 Oktober 2023 mendatang. Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisa.

Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan SKI dibutuhkan untuk menyusun kebijakan program pembangunan kesehatan yang terarah dan tepat sasaran.

“Karena itu, SKI ini dibutuhkan sebagai alat bukti yang sangat sensitif yang mewakili kondisi kesehatan masyarakat Indonesia,” ujarnya di Jakarta.

Dalam pelaksanaan survei, dilakukan pengumpulan data melalui wawancara, pengukuran antropometri, dan pengukuran biomedis yang mencakup pemeriksaan gigi dan mulut.

SKI 2023 melibatkan 586 ribu rumah tangga di 38 provinsi 514 kabupaten/kota di Indonesia.