"Startup" asal Tanjung Selor dapat dukungan pengembangan dari BRIN

id startup, Tanjung Selor, Bulungan, BRIN

"Startup" asal Tanjung Selor dapat dukungan pengembangan dari BRIN

Idrus Aljufrie, pendiri startup MALMA asal Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara memberi penjelasan kepada pengunjung booth-nya pada gelaran InaRI Expo 2023 yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor pada 20-23 September 2023.  (ANTARA/HO-Idrus Aljufrie)

Tanjung Selor (ANTARA) - Badan usaha rintisan ataustartupasal Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara terpilih mendapatkan dukungan berupa bantuan dana dan pelatihan pengembangan bisnis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Dari seluruh Kalimantan, hanya ada dua perusahaan startup yang berhasil lolos seleksi untuk mendapatkan dukungan BRIN, salah satunya adalah startup kami Kalimantan Utara,” kata Idrus Aljufrie, pendiri startup MALMA di Tanjung Selor, Sabtu.

Sasaran perusahaan rintisan yang didirikannya itu, untuk menghidupkan kembali pasar tradisional, membuatnya kembali ramai dan makmur.

“Jadi muncul ide untuk menghidupkan kembali pasar tradisional, di tengah situasinya yang terpinggirkan bahkan ditinggalkan oleh konsumen yang lebih suka berbelanja secara online," kata Idrus Aljufrie.

Dia mengatakan bisnis rintisannya itu telah ditampilkan pada pada gelaran InaRI Expo 2023 yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor pada 20-23 September 2023.

Idrus menjelaskan, ide untuk memulai startup itu muncul dari keprihatinannya melihat banyak pasar tradisional yang sepi pengunjung akibat transformasi ke era digital. Di zaman di mana konsumen cenderung beralih ke belanja online, pasar tradisional seringkali ditinggalkan begitu saja.

Startup yang kami dirikan berusaha mengubah dinamika itu,” kata dia.

Salah satu dorongan kuat bagi Idrus adalah membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beradaptasi dengan perubahan zaman. Idrus berkeinginan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk ikut serta dalam era digital dan merasakan kesuksesan seperti yang mereka nikmati sebelum era transformasi.

Idrus mengakui tantangan terbesar yang dihadapi startup-nya adalah membangun kepercayaan masyarakat. Di tengah maraknya e-commerce saat ini, mereka harus meyakinkan pedagang dan pembeli untuk bergabung dan menggunakan platform mereka.

"Dengan maraknya e-commerce saat ini, tentu saja tantangan terbesar bagi kami adalah membangun kepercayaan di kalangan masyarakat agar mereka mau mendaftarkan tokonya di platform kami,” kata dia.

Idrus mengatakan berhasil lolos seleksi BRIN, yang memberikan mereka akses dana dan pelatihan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka. Menariknya, dari seluruh Kalimantan, hanya ada dua perusahaan startup yang berhasil lolos seleksi, salah satunya adalah MALMA dari Kalimantan Utara.

"Alhamdulillah kami satu-satunya startup dari Kalimantan Utara yang lolos seleksi BRIN, sehingga kami mendapat bantuan dana dan pelatihan pengembangan bisnis," ujar Idrus.

Strategi utama startup yang ia dirikan adalah berfokus pada pendekatan langsung kepada pedagang dan para pelaku usaha toko online. Mereka meyakini bahwa memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan ini adalah kunci untuk bertahan dalam persaingan yang sengit.