Jakarta (ANTARA) - Pertemuan bilateral Presiden RI Prabowo Subianto denganSekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam beserta delegasi dalam kunjungan kenegaraannya ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin, menghasilkan tiga dokumen kerja sama antara Indonesia dan Vietnam.
Dalam pernyataan pers bersama di Istana Merdeka Jakarta, Senin, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Vietnam dalam kemitraan strategis dan komprehensif.
"Kita benar-benar ingin memperkuat dan melakukan kerja sama di hampir semua bidang. Politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, bidang rakyat ke rakyat, pertukaran kunjungan di bidang pendidikan dan sains," kata Presiden Prabowo.
Dalam pertemuan ini, kedua negara menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, sains, serta hubungan antarmasyarakat.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam tiga dokumen kerja sama yang dipertukarkan di hadapan kedua pemimpin negara, yaitu pertama, Letter of Intent (LoI) dalam kerja sama peningkatan kapasitas bidang teknik dan ekonomi digital yang ditunjukkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Industri Vietnam.
Kedua, LoIpada kerja sama bidang sains dan teknologi yang ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam.
Ketiga adalah implementing arrangement dalam kerja sama akuakultur yang ditunjukkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia dan Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia ingin meningkatkan kerja sama dengan Vietnam di hampir semua bidang.
Khusus pada kerja sama ekonomi yang menjadi pendorong pertumbuhan kedua negara, Prabowo mengatakan kedua pemimpin memproyeksikan target transaksi senilai 18 miliar dolar AS (sekitar Rp294,1 triliun) pada tahun 2028 melalui hubungan bilateral ekonomi kedua negara.
"Kita setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral mencapai target 18 miliar dolar AS pada tahun 2028," kata Presiden.
Selain itu, Indonesia juga menyambut baik investasi dari Vietnam di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, serta ketahanan pangan.
Menurut Prabowo, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global.
"Kita juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia padabidang otomotif, juga bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," tambahnya.
Selain perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi akan diperluas ke sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi.
Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian, BRI Group Semakin Optimis Perkuat Ekonomi Nasional
Baca juga: Prabowo Pelajari Pengalaman 20 Tahun Pimpin Negara dari SBY dan Jokowi