Indonesia dan Denmark Bahas Teknologi Perikanan Berkelanjutan

id KKP

Indonesia dan Denmark Bahas Teknologi Perikanan Berkelanjutan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) didampingi Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan (tengah) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen di Jakarta, Senin (21/4/2025). ANTARA/HO-Humas KKP

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussenguna membahas potensi kerja sama teknologi perikanan berkelanjutan untuk diterapkan di Indonesia.

Menteri Trenggono dalam pertemuan itu memaparkan pelaksanaan program Ekonomi Biru yang menjadi kunci tata kelola kelautan dan perikanan berkelanjutan di Indonesia.

"Kami punya roadmap Ekonomi Biru untuk memastikan pengelolaan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan," kata Trenggono dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (23/4).

Disamping itu, pihaknya juga memiliki Command Center sebagai pusat data monitoring untuk memastikan kegiatan di laut secara berkelanjutan

Pada pertemuan yang turut diikuti Duta Besar Denmark untuk IndonesiaSten Frimodt Nielsen itu, Menteri Trenggono menunjukkan fasilitas Command Center yang dimiliki KKP kepada Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen.

Teknologi satelit Command Center dipakai KKP untuk monitoring pergerakan kapal-kapal perikanan yang beroperasi di laut Indonesia. Hasil monitoring satelit selanjutnya digunakan tim pengawas KKP untuk melacak kapal-kapal pelaku illegal unreported unregulated fishing (IUUF).

Trenggono berharap dukungan kerja sama teknologi satelit dari pemerintah Denmark sehingga kinerja Command Centermakin kuat dan terintegrasi.

"Fasilitas ini memang difokuskan pada pengintegrasian seluruh sistem informasi yang ada di KKP, infrastruktur, data satelit, penyiapan sumber daya manusia, serta sistem pengawasan aktivitas pemanfaatan ruang laut," kataTrenggono.

Sementara itu, dari pihak Denmark memaparkan teknologi drone laut yang diproduksi oleh perusahaan maritim di negara tersebut. Teknologi itu dapat dipakai untuk mendukung pengawasan dan memantau aktivitas di ruang laut.

"Ini adalah tahun yang sangat istimewa karena sudah 75 tahun hubungan diplomatik antara dua negara. Meskipun jarak antara Indonesia danDenmark jauh, ada banyak kesamaan sebagai negara maritim," kata Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen.

Oleh karena itu, lanjut Rasmussen, Denmark dan Indonesia dapat bekerja sama terutama di bidang pemantauan penangkapan ikan ilegal.

Pada kesempatan itu, Rasmussen menyatakan terkesan dengan infrastruktur pemantauan laut yang dimiliki KKP.

Diketahui bahwaIndonesia dan Denmark telah menjalin kerja sama perikanan sejak lama.

Pada tahun 2024, neraca perdagangan produk perikanan Indonesia mengalami surplus dengan nilai ekspor ke Denmark mencapai 6.449 juta dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 5.709 juta dolar AS.
Baca juga: KKP ungkap semua kapal pengawas perikanan sudah gunakan Starlink
Baca juga: KKP menyiapkan SDM pengelola perikanan perairan darat