Jurnalis Foto ANTARA Dipukuli Oknum Aparat Saat Liput Demo di DPR

id jurnalis

Jurnalis Foto ANTARA Dipukuli Oknum Aparat Saat Liput Demo di DPR

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa gerakan mahasiswa bersama rakyat (Gemarak) di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Dalam aksi tersebut BEM seluruh Indonesia menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai merugikan rakyat. ANTARA FOTO/Naufal Khoirulloh/rwa. (ANTARA FOTO/NAUFAL KHOIRULLOH)

Jakarta (ANTARA) - Seorang Jurnalis Foto ANTARA menjadi korban pemukulan oknum polisi saat sedang meliput aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin.

Jurnalis foto bernama Bayu Pratama Syahputra yang menjadi korban pemukulan pun menjelaskan kronologi peristiwa naas tersebut.

Bayu mengatakan, awalnya dia datang ke lokasi demo untuk menjalankan tugas meliput peristiwa demonstrasi.

Saat dia datang sekitar pukul 13.00 WIB, dia sudah melihat kelompok massa mulai ricuh. Dia pun mengambil posisi berdiri di balik polisi dengan harapan dapat mengambil foto dengan aman.

"Saya ke barisan polisi supaya lebih aman, ya sudah saya mau 'motret-motret' ternyata pas itu ada oknum 'mukulin' masyarakat, saya juga langsung dipukul tiba-tiba," kata Bayu.

Bayu menduga dia dipukuli karena memotret salah satu oknum yang tengah menganiaya massa pendemo. Bayu pun mendapat pukulan di kepala dan tangan.

"Peristiwa pemukulannya persis di bawah JPO di depan gedung DPR," jelas dia.

Bayu pun melindungi kepalanya dengan kamera agar tidak terkena pukulan dari oknum aparat tersebut. Alhasil, beberapa kameranya pun rusak dan dia mengalami luka memar.

Bayu sendiri merasa heran lantaran menjadi sasaran pemukulan aparat. Pasalnya, dia sudah merasa mengenakan atribut peliputan yang lengkap.

"Saya sudah bilang kalau saya media, saya bawa dua kamera, masak tidak melihat ? Terus saya pakai helm pers tulisannya besar 'ANTARA'," kata Bayu.

Bayu pun akhirnya meninggalkan lokasi liputan untuk mencari tempat lebih aman.
Baca juga: Oknum Polisi Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis ANTARA Meminta Maaf
Baca juga: Antara Minta Polri Tanggung Jawab Soal Insiden Kekerasan di Semarang

Pewarta :
Editor : Susylo Asmalyah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.