Kakao Jadi Salah Satu Andalan Perkebunan Nunukan
Oleh M Rusman
Nunukan, 8/12 (Antara) - Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengandalkan tiga hasil perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni kelapa sawit, kakao dan karet.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Nunukan, Masniadi di Nunukan, Senin, mengatakan komoditas kelapa sawit telah banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
Ia menyebutkan perkebunan kelapa sawit tersebar hampir di seluruh kecamatan di kabupaten itu dan luasnya terus bertambah kecuali di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan.
Masniadi menyebutkan hingga saat ini luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nunukan milik masyarakat mencapai 20.000 hektare dan diperkirakan akan bertambah.
Ia mengungkapkan secara keseluruhan luas lahan kelapa sawit sudah mencapai 90.000 hektare termasuk lahan pribadi milik masyarakat baik kebun plasma yang disubsidi perusahaan terdekat maupun yang dibiayai sendiri.
"Banyak warga setempat yang beralih untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit karena bantuan pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah selama ini," katanya.
Sedangkan untuk perkebunan karet, Masniadi mengatakan baru dirintis Pemerintah Kabupaten Nunukan pada dua tahun terakhir tetapi minat masyarakat juga sangat tinggi dengan semakin luasnya lahan untuk tanaman yang hasilnya berupa getah itu.
Hanya saja, lanjut dia, perkebunan karet masih terpusat atau belum menyebar secara merata pada setiap kecamatan karena kemungkinan pertimbangan pascapanennya yang dianggap belum nyata.
Mengenai pengembangan perkebunan kakao, Masniadi mengakui lahan perkebunan itu semakin berkurang akibat banyak pohon yang ditebang dan diganti dengan kelapa sawit terutama di Pulau Sebatik yang sebelumnya menjadi penghasil kakao terbesar di Kabupaten Nunukan.
Namun, tegas Masniadi, ketiga hasil perkebunan ini tetap menjadi andalan Kabupaten Nunukan sehingga pihaknya akan memberi perhatian serius agar dapat terus berkembang.