Sebatik (Antara News Kaltara) - Bertempat
di Gedung Aztrada 88 Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik Induk, Nunukan, Gubernur
Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie melakukan silaturahmi dengan
ratusan masyarakat di perbatasan Indonesia - Malaysia itu.
Banyak hal
disampaikan gubernur di depan warga yang memadati halaman . Di antaranya
mengenai usulah pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sebatik yang terus
diperjuangkan oleh gubernur dan jajarannya. Termasuk usulan alternatif yang
akan disampaikan ke presiden dan menteri dalam negeri agar Sebatik dijadikan
daerah otoritas.
"Kalau
disetujui Sebatik sebagai Daerah Otoritas, banyak keuntungan yang didapat.
Karena nantinya langsung dari pusat. Seperti Batam yang sekarang menjadi kota
yang maju. Dengan potensi yang ada, dan secara geografis juga hampir sama yaitu
berada di perbatasan, Sebatik bisa semaju Batam," ujar Irianto. Dukungan
masyarakat sangat diharapkan untuk tercapainya keinginan ini.
Yang tak
kalah pentingnya bagi masyarakat Sebatik, Irianto mengatakan, secara tertulis
dan juga bakal disampaikan langsung ke pusat, mengenai penempatan kantor
Imigrasi dan Bea Cukai di Sebatik.
Sebagai
daerah yang berbatasan langsung, di mana intensitas interaksi sosial maupun
ekonomi antara Sebatik dengan Tawau, Sabah Malaysia sangat tinggi. Sejauh ini
masyarakat cukup kesulitan, karena harus ke Nunukan dulu mengurus keimigrasian,
jika ingin ke Tawau. Padahal secara geografis lebih dekat langsung ke Tawau,
dibandingkan harus mengurus dulu ke Nunukan.
“Untuk
efisiensi biaya dan waktu. Mudah-mudahan usulan ini (pendirian Kantor Imigrasi
di Sebatik) disetujui. Sehingga masyarakat tak perlu lagi ke Nunukan, bisa
langsung. Dengan adanya kemudahan ini, harapannya bisa meningkatkan ekonomi
masyarakat Sebatik,†ujar Irianto yang disambut tepuk tangan hangat seluruh warga.
Gubernur
juga menyampaikan kepada warga, sebagai daerah perbatasan, perhatian pemerintah,
baik melalui APBN maupun APBD provinsi telah diberikan kepada Sebatik. Salah
satunya melalui pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan jalan lingkar,
pembangunan dermaga pelabuhan penumpang, pelabuhan perikanan dan lain-lainnya.
"Jalan
lingkar Sebatik dua jalur alhamdulillah sudah selesai. Hanya masih ada beberapa
titik yang longsor, dan masih diperbaiki,†ungkapnya. Termasuk rencana
pembangunan Bandar udara (bandara), Irianto mengatakan, jika tidak ada kendala
bisa dimulai pada 2018/2019 mendatang. Berkaitan dengan itu, gubernur berharap
dukungam masyarakat. Utamanya dalam hal pembebasan lahan.
Hal lainnya
yang disampaikan gubernur, adalah kabar gembira terbitnya Peraturan Presiden (Perpres)
yang menetapkan 111 pulau terluar di Indonesia. Di mana salah satunya adalah
Pulau Sebatik, Nunukan. Dengan ditetapkannya Sebatik sebagai salah satu pulau
terluar di Indonesia, ungkap Irianto, nantinya dukungan anggaran dari
pemerintah pusat akan mengalir.
“Karena
sesuai program nawacita presiden, membangun dari pinggiran, pemerintah akan
mempercepat pembangunan, terutama pemenuhan infrastruktur di pulau-pulau
terluar. Termasuk ke Sebatik,†ujar Irianto.
Mengenai persoalan
kebutuhan listrik, disampaikan juga oleh Irianto, sudah ada investor yang
tertarik membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batu
bara di Sebatik. “Ada dua alternative kemungkinan dibangun. Yaitu antara di Sei
Menggaris atau di Sebatik. Yang jelas tujuannya untuk memenuhi kebutuhan
listrik di kedua daerah ini,†tandasnya.