Menteri PPN Puji Arah Pembangunan Kaltara

id ,

Menteri PPN Puji Arah Pembangunan Kaltara

Menteri PPN/Ketua Bappenas di Musrembang Kaltara (Datiz)

Tarakan (Antara News Kaltara) - Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas menyatakan bahwa arah pembangunan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sudah tepat, yakni mengandalkan pemanfaatan nilai tambah sumber daya alam dengan berhasil menarik investasi untuk membangun PLTA (pembangkit listrik tenaga air).
"Kita optimistis melihat arah pembangunan Kalimantan Utara karena pemanfaatan nilai tambah sumber daya alam (SDA) bukan sekedar memanfaatkan potensi sumber daya alam, apalagi yang tidak bisa diperbaharui," katanya di Tarakan, Rabu pada acara Musrembang (Musyawaran Perencanaan Pembangunan) 2017.
Ia menuturkan bahwa Kalimantan Utara sebagai "anak kandung" dari Kalimantan Timur dikenal juga sebagai "daerah kaya" memiliki potensi alam yang besar dari perhutanan, perkebunan, perikanan dan perminyakan.
"Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah berhasil memproduksi hasil-hasil potensi alam, misalnya pengolahan minyak, dan pengolahan kayu, di Kaltara harus berbeda, dan arah pembangunan dengan pemanfaatan nilai tambah dari potensi alam ini sangat tepat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa hal itu sesuai dengan strategi nasional untuk tekad menarik investasi secara serius serta membenahi dan membangun infrastruktur.
"Pembangunan nasional juga mengarahkan pola investasi yang 'friendly', yakni ibarat menerima tamu, karena investor ini tamu, maka harusnya diterima di ruangan yang refrensitatif, di ruang tamu utama, bukan di samping rumah atau dapur, maksudnya, sebelum kita menerima tamu, maka kita membangun infrastruktur dengan benar dulu," ujarnya.
Tekad Kaltara membangun PLTA, kata dia, merupakan sikap tuan rumah yang baik dalam menyiapkan infrastruktur karena berbagai kegiatan industri dan perdagangan pasti membutuhkan sumber energi.
"Bahkan, yang saya dengan potensi listrik yang dibangun Kaltara cukup besar sehingga nantinya bisa dijual ke provisi lain bahkan ke Malaysia. Saat ini, karena masalah krisis listrik, daerah di Kalbar membeli listrik dari Serawak, nantinya kita harapkan Kaltara bisa menjual listriknya," ujarnya.
PLTA di Peso dengan kapasitas 6.080 Mega Watt (MW) melibatkan investor dari Tiongkok dengan investasi hampir Rp200 triliun selama 30 tahun.
Proyek secara resmi dilakukan pada 18 Januari 2014 oleh Wakil Menteri ESDM saat itu Susilo Siswoutomo didampingi oleh Panglima TNI saat itu DR. Moeldoko dan PJ Gubernur Kaltara.