Jalan Penghubung Mulai Dibangun--Progres Jembatan Bulan Terus Berjalan

id ,

TanjungSelor (Antara News Kaltara) –Impian masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara), utamanya yang berada di PulauTarakan untuk terkoneksi akses daratnya dengan daratan Kalimantan (menujuKabupaten Bulungan) tetap berusaha diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi(Pemprov) Kaltara. Asa itu berbentuk jalan lintas kepulauan dalam provinsi,yang selama ini dikenal masyarakat dengan sebutan Jembatan Bulungan-Tarakanatau Jembatan Bulan.

GubernurKaltara Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, tiap tahun rencana akses penghubungPulau Tarakan dengan Bulungan terus mengalami progress. “Progress jalan terus, kita bangun jalan pendekat dulu, menyusuljembatannya,” kata Irianto, belum lama ini.

Dikatakan Irianto,berdasar laporan dari kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan KawasanPermukiman (DPUPR-Perkim), Suheriyatna, pembangunan badan jalan dilakukansekitar 1 kilometer. Titik awal pembangunan jalan pendekat yang menjadi cikalbakal terhubungnya Tarakan-Bulungan itu, berada di Desa Ardimulyo, TanjungPalas Utara. “Sudah sekitar 1 kilometer lebih jalan terbangun, dan tahun inilanjut lagi,” urainya.

Iriantomengungkapkan, pembangunan jalan pendekat itu menggunakan dana AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Untuk desainnya dari investor China, danmereka sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk perencanaannya. Kita jugamengusulkan ke investor untuk bisa masuk. Artinya mereka bisa mendesain sampaipelaksanaannya,” ucap Irianto.

DituturkanIrianto, sekitar 60 kilometer (Km) lebih jalan pendekat perlu dibangun untukmencapai titik terdekat antara Bulungan dengan Tarakan (di Pulau Sadau). “DariArdimulyo di daratan Kalimantan Besar sampai muara arah Pulau Sadau, Tarakan,itu target badan jalan yang akan dibangun, dan belum jembatannya ya. Harusdiakui juga, waktu penyelesaiannya memang cukup lama, yang penting bisadirasakan generasi mendatang manfaatnya,” ungkapnya.

Terkaitpembiayaan pembangunan Jembatan Bulan, Irianto mengaku bahwa pihaknya telah melakukandiskusi teknis dengan pihak investor. “Pola pembiayaannya tergantungpemerintah, tapi biasanya lewat kementerian terkait, APBN (Anggaran Pendapatandan Belanja Negara). Namun, pastinya dikaji lagi oleh yang bersangkutan,dievaluasi untuk menentukan model pembiayaannya,” ujar Irianto.

Begitu jugadengan bentuk pembiayaannya, Irianto menyebutkan, bisa berbentuk pinjaman lunak atau modellainnya. “Kan ada loan dari BankDunia, seperti pembangunan jalan Tanjung Selor sampai Sekatak,” imbuhnya.