Sementara untuk jumlah riil wisatawan ke Kaltara, diakui Haerani belum dapat dikalkulasikan. Mengingat, laporan kunjungan wisatawan dari setiap kabupaten dan kota se Kaltara, belum disampaikan masing-masing dinas terkait kepada Dispar Kaltara. "Data kunjungan wisatawan 2016 belum kami rekapitulasi. Sementara untuk tahun ini, telah kami minta. Dan, kami imbau, mulai Oktober nanti, secara rutin tiap tiga bulan sekali, laporan kunjungan wisatawan ke Kaltara dari tiap kabupaten dan kota, sudah dapat disampaikan kepada kami," papar Haerani.
Sejurus dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Kaltara, perkembangan usaha perhotelan pun meningkat. Termasuk tingkat huniannya. Di Kabupaten Bulungan saja, menurut laporan yang diterima Dispar Kaltara, dalam sebulan sekitar 1.000 orang menginap di sejumlah hotel yang ada. "Pertumbuhan wisatawan dan tingkat hunian di hotel dan sejenisnya itu, merupakan salah satu bentuk keberhasilan upaya promosi pariwisata kita," jelas Haerani.
Promosi pariwisata itu, dilakukan lewat media sosial maupun pameran, serta media promosi statis, seperti videotron dan lainnya. "Ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran kami pada tahun ini. Namun, tahun depan, kami mencoba merumuskan sebuah event berskala internasional juga daerah. Jadi, nanti, ada top event untuk daerah, top event untuk provinsi dan top event internasional," ungkap Haerani.
Promosi juga digalang Dispar yang berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Lewat Kemenpar, potensi pariwisata Kaltara dipromosikan ke 15 negara, dengan total 150 spot promosi. "Di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) APBD-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan), kami juga bekerjasama dengan majalah penerbangan untuk membeberkan potensi pariwisata kita," urainya.
Sementara untuk event yang langsung menyentuh masyarakat, Dispar melalui Dana Dekonsentrasi merealisasikan sejumlah kegiatan. Di antaranya, Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona, Sosialisasi Branding Pesona Indonesia, pelatihan Tour Guide, dan pelaksanaan Aksi Wisata Pesona Indonesia di Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur dirangkaikan dengan penanaman 200 batang pohon yang melibatkan Non Government Organization (NGO) serta pemuda di wilayah tersebut. "Saat ini, dari Dispar Kaltara fokus promosi dengan pengembangan potensi wisata Tanah Kuning. Tepatnya, spot Wisata Tanah Kuning II, sekaligus pemasangan pelang nama jalan disana," urai Haerani.
Dipilihnya Tanah Kuning sebagai prioritas pengembangan pariwisata saat ini, karena cukup low cost dan jaraknya dekat dengan pusat ibukota Kaltara, Kabupaten Bulungan. Ditambah lagi, jumlah kunjungan wisatawan, khususnya domestik ke sana cukup tinggi. "Pada hari Minggu, kunjungan wisata ke sana mencapai 200 orang. Sedangkan, di hari besar, mencapai ribuan orang," jelas Haerani.
Faktor pendukung lainnya, adalah di sekitar spot Wisata Tanah Kuning terdapat sejumlah potensi spot wisata lainnya, selain Wisata Pantai Tanah Kuning I dan II. Yakni, Wisata Pantai Famili, Wisata Pantai Kelapa, Wisata Pantai Cemara, Wisata Pantai Pindada, dan Wisata Pantai Kampung Baru. "Bentangan pantai disana juga cukup panjang, sehingga cukup menarik minat wisatawan. Dari sana juga dapat beranjak ke spot Desa Wisata Setulang dan Sajau Metun," ungkapnya.
TARAKAN, PUSAT WISATA KULINER
Selain Tanah Kuning, Dispar Kaltara juga memfokuskan pengembangan potensi pariwisata lainnya. Yaitu, wisata kuliner dimana daerah yang menjadi pusat pengembangannya, Kota Tarakan. "Di Tarakan, salah satu yang terkenal adalah wisata kuliner Kepiting Soka, serta sejumlah makanan sejenis yang sudah terkenal di nusantara dan internasional," kata Haerani.
Dispar juga akan mengeksplorasi potensi wisata kuliner lainnya di Tarakan. Salah satunya, Sayur Ubi Tumbuk. "Makanan daerah yang paling terkenal di lokal, Ubi Tumbuk yang menjadi makanan sehari-hari sejumlah masyarakat di Tarakan, juga daerah Kaltara lainnya," urai Haerani.
Untuk potensi wisata bahari, Dispar melirik potensi Karang Mangkaliat. Spot ini terbilang jarang dikunjungi orang, dan berdekatan dengan Desa Tanah Kuning dan Mangkupadi. "Terumbu karang disana cukup indah, dan berpotensi besar menjadi spot snorkeling andalan Kaltara," tuntasnya.