Proyeksi Kumulatif 2018, Perekonomian Kaltara Lebih Baik

id ,

Proyeksi Kumulatif 2018, Perekonomian Kaltara Lebih Baik

STRATEGIS : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie kala menyambut kedatangan Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Bandara Internasional Juwata Tarakan, beberapa waktu lalu. (dok humas)

Jakarta (Antaranews-Kaltara) - Trendpertumbuhan ekonomi yang baik pada 2017 ini, diyakini masih akan berlanjut di2018 mendatang. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambriemenyampaikan, sesuai hasil kajian Bank Indonesia (BI) perekonomian Kaltara padatriwulan I 2018 diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,40 persen hingga 5,80persen (yoy). Atau, melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Dari sisi lapangan usaha, melambatnya ekonomiKaltara bersumber dari perlambatan kinerja lapangan usaha pertambangan,konstruksi dan perdagangan. Sementara di sisi penawaran, perlambatan terutamaberasal dari kinerja ekspor luar negeri dan investasi yang melambat pada awaltahun.

Pun demikian, secara kumulatif tahunan,ekonomi Kaltara tahun depan diperkirakan akan tumbuh sedikit lebih baik denganrange sebesar 6,30 persen hingga 6,70 persen (yoy).

"Peningkatan diperkirakan berasal darisektor konstruksi bangunan sejalan dengan maraknya proyek strategis daninfrastruktur di sepanjang 2018. Selain itu, konsumsi rumah tangga diperkirakanakan tumbuh meningkat yang didorong oleh perbaikan ekonomi dan tersedianyalapangan kerja seiring dengan pembangunan proyek strategis di berbagai wilayahdi Kaltara. Di sisi lain, ekspor luar negeri diperkirakan tumbuh terbatas yangdiproyeksikan terjadi pada komoditas batubara yang menguasai pangsa eksporKaltara sebagai dampak dari tren perlambatan harga batubarainternasional," beber Irianto.

Sedangkan, risiko tekanan inflasi Kaltarasepanjang 2018 diperkirakan mengalami peningkatan. Terutama pada kelompokadministered prices. "Meningkatnya tren harga minyak mentah duniadiperkirakan akan mendorong tekanan harga energi nasional dan dapat berdampakterhadap penyesuaian harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Selain itu, tarif angkutanudara diperkirakan akan kembali menjadi penyumbang inflasi Kaltara sejalandengan meningkatnya daya beli masyarakat yang berpengaruh terhadap permintaanmoda transportasi udara serta banyaknya event tingkat nasional yang diadakan diKota Tarakan," jelas Gubernur.

Tekanan inflasi pada 2018 juga diperkirakandidorong oleh kelompok volatile foods. Faktor historis dan musiman di Kaltarayang selalu mengalami kenaikan harga pangan pada setiap akhir tahun akanmenjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga kelompok volatile foods.Selain itu, faktor cuaca, konektivitas dan pasokan komoditas pangan yangmayoritas didatangkan dari luar Kaltara diperkirakan juga menjadi sumberpendorong kenaikan harga pangan.

"BI juga merilis, berdasarkan asesmenterhadap risiko selama 2017, inflasi Kaltara pada triwulan I 2018 diperkirakandalam kisaran 2,90 persen hingga 3,30 persen (yoy). Sedangkan inflasi Kaltarakeseluruhan tahun depan diperkirakan mencapai 3,80 persen hingga 4,20 persen(yoy) atau masih berada dalam sasaran target inflasi nasional 2018, yaitu padakisaran 3,5 plus 1 persen (yoy)," tuntasnya.