Pemerintah Daerah Diminta Sosialisasikan Progress Jembatan Bulan

id ,

Pemerintah Daerah Diminta Sosialisasikan Progress Jembatan Bulan

PENGHUBUNG : Rencana desain jembatan penghubung Tarakan dengan daratan Kalimantan Besar di Kabupaten Bulungan. (dok humas)

Mulai 2018, peluang untuk melanjutkanpercepatan realisasi pembangunan Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan) dimanfaatkanmaksimal oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie. Salahsatunya, mengupayakan masuknya Jembatan Bulan kedalam Blue Book BadanPerencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Blue Book, merupakan buku daftar pinjaman danhibah luar negeri yang diterbitkan Bappenas. Adapun Dokumen Daftar RencanaPinjaman/HibahLuar Negeri (DRPLN) / Blue Book yang masih berlaku adalahDRPHLN-Jangka Menengah 2015-2019 Buku I dan Buku II. Dimana, sesuai denganPeraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenastentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor: Per. 005/M.PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan UsulanSerta Penilalan Kegiatan yang Dibiayai Dari Pinjaman Dan Atau Hibah Luar Negeri,disebutkan bahwa menteri menyusun Daftar Rencana Prioritas Pinjaman dan HibahLuar Negeri (DRPPHLN) dengan berpedoman pada DRPHLN-JM dan memerhatikan RencanaKebutuhan Pinjaman Luar Negeri (RKPLN).

Lalu, menteri menetapkan DRPPHLN palinglambat bulan November setiap tahun. Dimana, DRPPHLN ini berisi rencana kegiatankementerian negara atau lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha MilikNegara (BUMN) yang layak dibiayai dari pinjaman dan atau hibah luar negeri yangtercantum dalam DRPHLN-JM dan telah memiliki indikasi sumber pendanaan pinjamandan atau hibah luar negeri.

Untuk masuk dalam Blue Book, detail desainJembatan Bulan harus ada. Berdasarkan hasil koordinasi Gubernur dengan pihakKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penyusunan detaildesain Jembatan Bulan membutuhkan anggaran sekitar Rp 60 hingga 100 miliar."Kalau progres saat ini, informasinya studi kelayakan sudah dilakukan.Sementara melalui anggaran daerah dan pusat, sudah dilakukan pembangunan jalanpendekat dari sisi Bulungan dan Tarakan," ulas Gubernur.

Mengingat prosesnya yang cukup panjang,pemerintah daerah maupun provinsi diharapkan dapat mensosialisasikan progresdan upaya percepatan realisasi proyek ini kepada masyarakat. Lantaran, JembatanBulan merupakan salah satu mega proyek yang paling dinanti realisasinya selamaini. "Sekali lagi, prosesnya panjang. Bisa saja, belum dapat terealisasihingga akhir masa jabatan saya. Minimal, sudah ada langkah riil untukmerintisnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DinasPekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim)Provinsi Kaltara Sudjadi mengungkapkan, tahun ini sudah dimulai pembangunanjalan pendekat dari sisi Tarakan. "Tepatnya di wilayah Swaran. RealisasiJembatan Bulan kita mulai bertahap," ucapnya.

Pembangunan jembatan penghubung Pulau Tarakandan daratan Kalimantan ini diestimasi memiliki panjang 56 kilometer, yangterdiri dari 50 kilometer panjang jalan, dan 6 buah jembatan yang memilikipanjang masing-masing 1 kilometer.

"Kalau yang dari sisi Bulungan, jalanpendekatnya dibangun dari Desa Ardimulyo, Tanjung Palas Utara," ungkapSudjadi. Dari sisi Bulungan di Ardimulyo, targetnya akan terhubung dengan PulauTarakan melalui Pulau Sadau. Adapun estimasi kebutuhan total anggaran untukpembangunan Jembatan Bulan sekitar Rp 10 triliun.

CRBC AKAN DATANGKAN TIM TEKNIS

Menindaklanjuti arahan Gubernur, kemarin(18/1) digelar pertemuan antara tim dari Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat (PUPR), Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan danKawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara serta CRBC.

"Tim CRBCmelaporkan progress langkah-langkah yang sudah dilakukan selama sekitar 1,5tahun ini. CRBC juga sudah siap membantu ke hal-hal teknis. Seperti melakukanpenyusunan desain jembatan, pengkajian kondisi tanah, serta mengkaji ulangdata-data yang sudah ada," kata Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Suheriyatna.

Sementara berdasarkan pemaparan TimDPUPR-Perkim Kaltara, CRBC juga berjanji untuk mendatangkan tim teknis khususuntuk melakukan survey lokasi dan mengkaji desain yang sudah ada."Rencananya, tim teknis ini akan datang ke Kaltara. Waktunya diperkirakansetelah Tahun Baru China, atau sekitar akhir Februari atau awal Maret tahunini," urai Suheriyatna.

CRBC juga menyampaikan invitasi dan akanmemfasilitasi tim dari Kementerian PUPR dan DPUPR-Perkim Kaltara untukmelakukan studi banding di China. Undangan resminya bakal disampaikan dalamwaktu dekat.

"Mengingat proses kerja sama pembangunan Jembatan Bulan ini butuhwaktu yang lama, CRBC akan mendorong supaya proses teknisnya tetap berjalanbersamaan dengan proses yang sedang berjalan di Kedubes (Kedutaan Besar) Chinadan kementerian terkait di Indonesia," tuntasnya.