Ini disampaikan Gubernur di sela kunjungannya ke GFK kemarin (12/2). Pada kunjungan itu, Irianto didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Suheriyatna, dan Sekretaris Dinkes dr Andreas Basso. “Saya instruksikan kepada kepala Dinkes, agar pembenahan itu segera dilakukan. Karena penataan obatnya saat ini masih sangat tidak teratur,†ujar Irianto.
GFK sendiri, lokasinya tidak jauh dari lahan pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe B Tanjung Selor di KM 4. Seperti diketahui, pembangunan gudang obat ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan akan kebutuhan obat-obatan di Kaltara. “Kebutuhan akan kesehatan sangat penting. Begitu pun dengan obat-obatan. Makanya sangat perlu ada gudang farmasi yang bisa menampung persediaan obat-obatan. Baik untuk saat darurat, maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang memerlukan obat,†kata Irianto.
Untuk isi gudang, lanjutnya, selain obat-obatan yang tersedia sekarang, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui instansi terkait juga mengusulkan penambahan persediaan obat-obatan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Selain usul ke pusat, melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) juga kita anggarkan tahun ini. Jadi isi gudang itu, selain dari APBD juga ada dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),†ujarnya.
Gudang farmasi yang terletak di tepi jalan itu, lanjutnya, dibangun dengan menggunakan APBD Provinsi Kaltara senilai Rp 5.384.700.000. Selain untuk obat-obatan, gudang ini juga telah dilengkapi dengan 6 buah kulkas pendingin atau freezer untuk menyimpan berbagai jenis vaksin. Termasuk melaksanakan pengelolaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat dan alat kesehatan. “Ketika persediaan di gudang farmasi kabupaten dan kota berkurang, mereka bisa mengusul ke provinsi,†ujarnya.
Ditambahkan, vaksin yang sudah tersedia di gudang tersebut, antara lain vaksin hepatitis B, vaksin BCG, vaksin polio, vaksin campak, vaksin DT, vaksin TD, vaksin IPV, dan vaksin DPT-HB-Hib. Lalu jenis obat yang ada, antara lain amoksilin, antasida, adam mefenamat, parasetamol, kotrimoksazol, salisil bedak, tetrasikilin dan lainnya. Tersedia pula alat medis seperti syringe, kasa steril, infuset, dan lainnya.
Gudang farmasi ini juga disiapkan sebagai tempat penampungan obat dan alat kesehatan terhadap program rutin yang dilaksanakan di daerah. Semisal program pencegahan malaria, HIV, TBC, dan lainnya. “Untuk program pencegahan penyakit malaria, kita juga ada menyiapkan kelambu. Saat ini tersedia 6 karung kelambu. Persisnya belum kami hitung. Begitu juga dengan program pencegahan penyakit lainnya,†tuntasnya.