Asa Entas Isolasi Warga Buluh Perindu

id asa buluh perindu

Asa Entas Isolasi Warga Buluh Perindu

Terusan Seriang (Datiz)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Warga Desa Buluh Perindu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara berharap agar Pemda setempat segera bangun jalan permanen ke Tanjung Selor.

Dilaporkan di Tanjung, Sabtu bahwa jalan yang terbangun baru menjangkau dari Kecamatan Tanjung Palas (melintasi Jembatan Sungai Kayan) - Seriang (melintasi Terusan Seriang) dan Desa Buluh Perindu.

Dari Desa Buluh Perindu ke Kota Tanjung Selor warga memanfaatkan jembatan darurat yang dibangun secara swadaya untuk melintasi Sungai Selor.

Desa Buluh Perindu meskipun di beranda kota karena hanya berjarak dua kilometer dari Kota Kecamatan Tanjung Palas atau 0,5 km dari Ibu Kota Bulungan, Tanjung Selor namun sejak puluhan tahun terisolasi.

Kondisi itu akibat desa "terkepung" oleh Sungai Kayan, Terusan Seriang da Sungai Selor sehingga akses warga kemana-mana selama puluhan tahun harus menggunakan perahu.

"Sangat menyulitkan kami, terutama bagi anak-anak kami yang masih menuntut ilmu karena sekolah mereka sebagian di Tanjung Palas dan Kota Tanjung Selor," kata Arsad, warga Buluh Perindu.

Keterbelakangan desa itu, disebutnya sejak Indonesia merdeka hingga sekarang tak banyak berubah.

Zaman Soekarno sudah ada "political will" membuat jalan tembus bahkan hingga ke Berau melalui proyek Punas (Pembangunan Nasional) namun gagal dan masa Orde Baru tidak ada kelanjutannya.

Padahal dengan terbangun jembatan dan jalan tembus, sudah dipastikan terjadi kelipatan pertumbuhan dari berbagai sektor atau dalam istilah ekonomi disebut"multiplier effects".

Sebut saja dampak bagi kenaikan harga tanah, serta dampak bagi pertumbuhan ekonomi rakyat (lancarnya distribusi jasa, perdagangan dan pertanian).