Tanjung Selor (Antaranews Kaltara)– Sebuah terobosan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), bersama pusat dan pemerintah daerah dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Perbatasan. Untuk pertama, pemerintah memfasilitasi ekspor Padi atau Beras Adan Krayan ke Malaysia dan Brunei Darussalam.
Ekspor perdana secara simbolis dilakukan dilakukan di Krayan, Nunukan pada Kamis (17/01) lalu. Pelepasan pengiriman Beras Adan dari Krayan ke Serawak, Malaysia itu Kepala Balai Besar Biogen Kementerian Pertanian Dr. Mastur. Dengan dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Andi Santiaji, yang mewakili Gubernur Dr H Irianto Lambrie, Wakil Bupati Nunukan, Camat, Ketua Adat Besar Krayan dan juga perwakilan dari BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Kalimantan Timur.
Ekspor ini, seperti disampaikan Andi Santiaji, dilakukan setelah Pemprov Kaltara berhasil meyakinkan negara Malaysia dan Brunei untuk memasok Padi khas Krayan itu ke kedua negara ini jumlahnya, bahkan mencapai puluhan ton.
Padi Adan sendiri adalah salah satu komoditi yang menjadi andalan dari Krayan, Kalimantan Utara. Jenis beras ini juga sudah melambung karena berhasil mengantongi serifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
“Setiap kali panen, masyarakat di Krayan berhasil memproduksi lebih dari 10 ton Beras Adan yang nantinya secara periodik selalu diekspor ke Negara Malaysia dan Brunei,” ujarnya.
Sesuai data, lanjut Andi, luas sawah di Krayan mencapai kurang lebih 3.466 hektare. Dari luasan sawah ini, rata-rata menghasilkan produksi secara keseluruhan sekira 14.000 ton Gabah Kering Panen (GKP). Atau dalam bentuk beras rata-rata sekitar 8.500 ton.
“Kami dari Dinas Pertanian bersama OPD terkait di Pemkab Nunukan, dan juga atas dukungan dari pusat terus mendorong para petani lokal agar meningkatkan produksinya, sehingga ke depan wilayah Krayan ini bisa menjadi lumbung pangan berorientasi ekspor di Kaltara,” ungkap Santiaji.
Pemprov Kaltara, imbuhnya, sangat mengapresiasi kerja masyarakat Krayan, yang mampu melestarikan sumber daya genetik, sumber daya hayati yang ada ini. Melalui produksi padi yang cukup besar itu, akan membangun ketahanan pangan bahkan bisa dikembangkannya untuk ekspor.